Daftarpustaka merupakan daftar sumber referensi yang digunakan penulis dalam menulis gagasan.Menurut Warsiman (2013:120) daftar pustaka dapatdipakai sebagai salah satu indikator untuk menunjukkan seberapa jauh wawasan penulis.Selain itu, daftar pustaka juga untuk memudahkan pembaca menemukan sumber referensi. Karena surat sebagai karangan Pengarangmenempatkan dirinya sebagai pelaku cerita. Kata ganti yang digunakan adalah aku, saya, dan kami. Biasanya juga disebut sudut pandang acuan. Sudut pandang orang pertama ini terbagi atas tiga : a. Orang pertama pelaku utama b. Orang pertama sebagai pengamat langsung c. Orang pertama sebagai pengamat tidak lansung 2) Sudut pandang orang Tekniksmoothing yang digunakan adalah dengan estimator lokal linier. Perancangan dilakukan dengan bantuan OSS-R dan diperoleh nilai R-Square sebesar 99,89% pada kedua jenis kelamin, sedangkan perbandingan dengan grafik standar WHO 2005 menunjukkan bahwa rata-rata pertumbuhan tinggi badan dan IMT balita di Kota Malang lebih rendah. ragamhias Jawa yang selama ini dipergunakan sebagai acuan membuat desain para pengrajin kriya kayu, yang diamati dan dibuat sketsa dasar sebagai rancangan awal dalam membuat re-konstruksi motif. Sumber data lapangan akan dielaborasikan dengan cermatan dari sumber pustaka yang relevan. Data yang terkumpul digolongkan sesuai unsur- Tesisadalah perumusan singkat yang mengandung tema dari sebuah karangan. Umunya tesis digunakan untuk membuat karya ilmiah. Contohnya dalam menanggulangi bahay banjir tahunan, masyarakat hendaknya bersikap sadar untuk menjaga lingkungannya. Masyarakat dapat memulainya dari hal kecil seperti, membuang sampah pada tempatnya dan menanam pohon. Informationalbook cocok digunakan sebagai media yang dapat membantu meningkatkan pengetahuan tentang budaya dan perkembangan bahasa pada anak usia dini. Salah satu alasannya adalah bahwa kandungan isi buku informasional yang disebut dengan tulisan informasi dapat menjadi alat yang penting untuk belajar.Sejalan dengan hasil penelitian i425DB. Karya Tulis Ilmiah Beserta Keunikannya – Halo Gramedians, jika mendengar tentang karya tulis ilmiah, secara sederhana, pasti yang terbayang adalah suatu tulisan yang berisi hal-hal logis, terkait dengan suatu penelitian,dan menghasilkan penemuan baru, benar atau tidak? Tapi, sebenarnya, apa sih pengertian karya tulis ilmiah itu? Bagaimana fungsi, jenis, struktur, dan contohnya? Supaya tidak penasaran, simak terus ulasannya ya! A. Pengertian Karya Tulis Ilmiah1. Eko Susilo, Dwiloka dan Riana3. Titi Setiyoningsih, Fungsi Karya Tulis Ilmiah1. Fungsi Untuk Pendidikan2. Fungsi Untuk Penelitian3. Fungsi FungsionalC. Manfaat Karya Tulis Karya Tulis Ilmiah1. Dapat melatih pengembangan keterampilan membaca yang Sebagai pengenalan terhadap aktivitas kepustakaan3. Mendapatkan kepuasan intelektual4. Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan5. Sebagai bahan acuan atau penelitian pendahuluan untuk peneliti selanjutnya6. Sebagai peningkatan perorganisasian fakta dan data secara sistematis7. Dapat melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumberD. Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah1. Artikel2. Makalah3. Skripsi4. Work paper5. Paper6. Tesis7. DisertasiE. Cara Membuat Karya Tulis Ilmiah1. Peristiwa2. Ungkapkan3. Analisis4. Kesimpulan5. TerapkanF. Struktur Karya Tulis Ilmiah1. Halaman Judul2. Abstrak3. Pendahuluan4. Kerangka Teoritis5. Metode Penelitian6. Pembahasan7. Kesimpulan dan Saran8. Daftar PustakaG. Contoh Karya Tulis Ilmiah1. Contoh Karya tulis ilmiah tentang persoalan remaja2. Contoh Karya tulis ilmiah tentang pengelolaan limbah masker medis3. Contoh karya tulis ilmiah Dolanan Tradisional4. Contoh Karya Ilmiah Tentang makanan5. Contoh karya tulis ilmiah tentang Budidaya Kacang Merah Karya tulis ilmiah, merupakan gabungan dari tiga suku kata. menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karya, dapat diartikan sebagai hasil sebuah usaha, upaya, perbuatan atau ciptaan, sedangkan tulis, atau menulis memiliki arti segala kegiatan yang terkait dengan huruf, angka, pena, atau media tulis yang lain. Yang ketiga adalah ilmiah, menurut kamus besar bahasa Indonesia berarti bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan, atau memenuhi syarat kaidah ilmu pengetahuan. Nah, jika diartikan secara menyeluruh, karya tulis ilmiah merupakan sebuah karya yang dihasilkan dari kegiatan menulis, dengan menggunakan penerapan kaidah ilmiah, mengutamakan aspek rasionalitas, mengusung permasalahan yang bersifat obyektif serta faktual. Sangat disarankan, penulisan karya tulis ilmiah, menggunakan kata yang tidak ambigu, atau memiliki makna ganda, maka diperlukan penggunaan gaya bahasa yang lugas, eksplisit, menggunakan variasi istilah ilmiah yang sesuai dengan aturan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia. Agar dapat menulis dan dapat menyusun karya tulis ilmiah yang baik, buku Karya Tulis Ilmiah Sosial Edisi Revisi oleh Yunita T. Winarto, Ibnu Wahyudi, Ezra M. Choesin, Dkk dapat dijadikan referensi karena di dalamnya dijabarkan bagaimana cara menemukan ide atau gagasan serta menuangkan ide tersebut ke dalam bentuk tulisan karya ilmiah. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan, teori mengenai arti karya tulis ilmiah, turut serta berkembang sesuai dengan tema penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian, kerangka teori, sehingga memunculkan pengetahuan-pengetahuan baru mengenai arti karya tulis ilmiah ini sendiri . Yuk Gramedians, kita simak pengertian karya tulis ilmiah menurut para ahli berikut ini 1. Eko Susilo, M. Menurut Eko Susilo, M., Karya tulis ilmiah adalah artikel yang diperoleh sesuai dengan sifat ilmiah dan didasarkan pada observasi, evaluasi, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan bahasa bersantun dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/keilmiahannya. 2. Dwiloka dan Riana Menurut Dwiloka dan Riana, Karya ilmiah atau artikel ilmiah adalah karya seorang ilmuwan dalam bentuk pembangunan yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang diperoleh melalui literatur, koleksi pengalaman, penelitian. 3. Titi Setiyoningsih, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta ini menyebutkan, bahwa karya tulis merupakan sebuah tulisan yang dibuat berdasarkan metode ilmiah, yakni logika ilmu pengetahuan, yang dimulai dari adanya masalah, tujuan, manfaat, dan pentingnya hal tersebut dibahas, memuat adanya fakta, teori-teori terdahulu, dan karya-karya terdahulu yang membawa hal tersebut, kemudian ada metode, pembahasan, hingga kesimpulan, tentunya referensi juga harus disertakan. Pengertian karya tulis ilmiah di atas, berkembang seturut pengalaman penggunanya. Jadi, para ahli di atas, mendefinisikan karya tulis ilmiah berdasarkan pengalaman, serta kebutuhan menggunakan dan membuat karya tulis ilmiah. Dari definisi yang beragam, kita akan mengupas mengenai fungsi karya tulis ilmiah. B. Fungsi Karya Tulis Ilmiah Gramedians, berikut adalah tiga fungsi umum dari karya tulis ilmiah. 1. Fungsi Untuk Pendidikan Pada saat penulis berada di bangku sekolah menengah atas, penulis pernah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, karya ilmiah remaja, dari sini penulis belajar banyak tentang dasar penulisan, mengajak penulisnya, untuk berpikir kritis, menuliskan pemikiran atau hasil percobaan ilmiah, kemudian mempertanggungjawabkan hasilnya. Bahkan ada sebuah sekolah di Yogyakarta, yang bernama Sanggar Anak Alam, membiasakan siswanya membuat laporan hasil risetnya, sebagai laporan bukti belajarnya selama satu semester atau yang disepakati, sebagai pengganti ujian semester atau dokumentasi belajar, hal tersebut dilakukan oleh anak sejak berada kelas satu tingkat sekolah dasar. Agar lebih lengkap lagi, ketika berada di bangku perguruan tinggi, menulis laporan praktikum dan membuat makalah, merupakan kegiatan rutin, yang berujung pada penulisan skripsi atau tugas akhir, tesis bagi mahasiswa yang mengambil program master atau magister, disertasi bagi mahasiswa yang mengambil program doktoral. Sebagai fungsi pendidikan, karya tulis ilmiah, menghadirkan pengalaman menulis tersendiri bagi siswa, maupun mahasiswa. 2. Fungsi Untuk Penelitian Pada setiap masa, ilmu pengetahuan semakin berkembang, sesuai dengan pertumbuhan sosial masyarakat. Dari sini, karya tulis ilmiah dimanfaatkan untuk mengembangkan penelitian seseorang, dengan menghadirkan pengetahuan-pengetahuan baru, setelah memperoleh data-data yang akurat, diolah, disimpulkan, kemudian diterapkan dalam kehidupan. 3. Fungsi Fungsional Karya tulis ilmiah ditulis oleh penulis dari berbagai disiplin ilmu. Penjelasan arti fungsi fungsional berarti, karya tulis ilmiah dapat menjadi media pengembangan pengetahuan sebagai bahan tinjauan pustaka, untuk kebutuhan dari berbagai disiplin ilmu. C. Manfaat Karya Tulis Karya Tulis Ilmiah Karya tulis ilmiah, merupakan suatu karya cetak atau karya visual yang melibatkan penulis dan pembaca. Pastinya karya tulis ilmiah memiliki manfaat bagi penulis dan pembacanya. Apa saja manfaatnya? Secara rinci, mari kita simak! 1. Dapat melatih pengembangan keterampilan membaca yang efektif. Bagi penulis, menyusun karya tulis ilmiah membutuhkan sebuah keterampilan tertentu, agar karya tulis ilmiah ini dapat dibaca dengan nyaman, dimengerti, dan dipahami oleh pembacanya. Sehingga penulis memerlukan keterampilan membaca yang efektif, agar tidak membuang energi dalam menyusun karya tulis ilmiah. Bagi pembacanya, karya tulis ilmiah melatih pembacanya untuk terampil membaca mengenai hal-hal yang diperlukan, untuk membangun pengetahuannya, tidak melebar ke topik atau tema yang tidak diperlukan. 2. Sebagai pengenalan terhadap aktivitas kepustakaan Sebuah karya tulis ilmiah, sarat akan sumber dan narasumber. Sumber penyusunan karya tulis ilmiah, didapat dari teori-teori para ahli yang dibukukan, atau tertuang dalam jurnal ilmiah yang dapat diakses melalui media internet. Sumber-sumber ini disebut sebagai sumber pustaka. 3. Mendapatkan kepuasan intelektual Setiap penulis karya tulis ilmiah, membuat karya tulis ilmiah bukan hanya sekedar menulis. Proses membuat karya tulis ilmiah melibatkan intelektualitas penulis. Seluruh kemampuan kecerdasan penulis dilibatkan disini. Karya tulis ilmiah disusun berdasar penelitian, percobaan, wawancara dengan narasumber, serta menghimpun teori dari sumber-sumber pustaka yang diperoleh. Ketika sudah mendapatkan hasil yang dirasa cukup, berhasil mempersembahkannya di depan penguji atau khalayak, maka penulis akan merasa puas, ketika karya tulis ilmiahnya diterima oleh banyak orang. 4. Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan Semakin berkualitas suatu karya tulis ilmiah, dilihat dari isi, tujuan dan orisinalitas. Hal ini merupakan cerminan dari luasnya cakrawala ilmu pengetahuan penulisnya. Suatu karya tulis ilmiah juga mewakili struktur pemikiran dari penulisnya. 5. Sebagai bahan acuan atau penelitian pendahuluan untuk peneliti selanjutnya Karya tulis ilmiah satu dengan yang lain, pasti saling memengaruhi. Terbitnya karya tulis ilmiah saat ini, sedikit banyak akan dipengaruhi oleh karya tulis ilmiah sebelumnya. Karya tulis ilmiah sebelumnya, pasti juga dipengaruhi oleh karya tulis ilmiah terdahulu. Antar karya tulis ilmiah, jika memiliki fokus perhatian terhadap penelitian yang sama, dengan sendirinya akan mencari acuan pendukung yang terdekat. 6. Sebagai peningkatan perorganisasian fakta dan data secara sistematis Dari asal katanya sendiri, karya tulis ilmiah mengisyaratkan suatu hasil karya yang bersifat ilmiah, disertai dengan penelitian-penelitian dan percobaan-percobaan, penyajian data yang nyata, kemudian diolah menjadi sebuah kesimpulan dengan sistematika yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Fakta yang terungkap berasal dari sumber yang jelas, dengan data penelitian yang shahih, serta bukan hasil plagiasi, 7. Dapat melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber Seorang peneliti tidak dapat berdiri sendiri pada saat melakukan penelitian, hingga menyusun karya tulis ilmiah sebagai laporan. Peneliti yang melakukan penelitian, memerlukan sumber pustaka sebagai landasan teori pada saat melakukan penelitian. Landasan teori tersebut, berasal dari berbagai sumber, terutama jurnal ilmiah, atau buku-buku yang diterbitkan sebagai penunjang penulisan karya tulis ilmiah. D. Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah Berdasar masing-masing kebutuhan, karya tulis ilmiah digolongkan menjadi tujuh jenis. Yang membedakan adalah letak dari isi dan sistematika penulisan. Ketujuh artikel ini adalah. 1. Artikel Artikel adalah sebuah karya tulis yang isinya berupa gagasan atau fakta yang dapat membujuk, meyakinkan, mendidik, serta menghibur pembacanya. Biasanya artikel memiliki panjang kalimat dengan jumlah karakter tertentu. Biasanya artikel dibuat untuk keperluan publikasi di buletin, surat kabar, media sosial, kanal digital, dan lain sebagainya. Sebagai contoh adalah sebuah artikel mengenai “Dongeng sebagai Sarana Terapi Multi Intelligence” dari sumber disini melibatkan teori dari Gardner mengenai Multiple Intelligence. Dalam menulis jurnal ilmiah yang terakreditasi, terdapat beberapa prasyarat dan tuntutan yang perlu kamu ikuti. Jika Grameds tertarik, buku Strategi Menulis Artikel Jurnal Bereputasi oleh OOS M. ANSWAS, DR. E. DKK akan sangat sesuai untuk kamu. 2. Makalah Makalah adalah jenis karya tulis yang bersifat ilmiah. Biasanya, makalah ditulis untuk keperluan terkait dengan pendidikan. Dalam penyusunannya, diperlukan data pendukung dari hasil observasi lapangan dari sebuah masalah dalam penelitian. Data yang terkumpul diperlukan untuk mencari penyelesaian masalah dalam penelitian. Biasanya makalah ini disampaikan dalam seminar, simposium, atau uji materi. Dalam membuat makalah yang baik juga terdapat aturan serta tuntutan yang harus diikuti. Buku berjudul 8 Langkah Praktis Menulis Makalah Sains Di Jurnal Ilmiah Sebagai Penulis Pertama oleh Dr. Endra Gunawan, menjelaskan mengenai berbagai langkah dalam proses penulisan sebuah makalah. 3. Skripsi Menurut Wikipedia, Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian mahasiswa strata satu S-1, yang membahas fenomena atau permasalahan tertentu dengan menggunakan kaidah yang berlaku. Penekanan isi dari skripsi terletak pada orisinalitas. Skripsi menjadi syarat kelulusan bagi mahasiswa, untuk meraih gelar sarjana, setelah melalui ujian di depan dosen penguji. Menulis atau menyusun skripsi bukanlah hal yang mudah, dimana memerlukan peelitian serta pengetahuan teknis dalam proses pembuatannya. Pada buku Menulis Skripsi, Jurnal, dan Tulisan Ilmiah dengan MS Word oleh Jubilee Enterprise, Grameds akan diajarkan langkah-langkah menyusun karya tulis ilmiah yang baik. 4. Work paper Work paper atau jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah kertas kerja, merupakan jenis karya tulis ilmiah yang hampir mirip dengan makalah, tetapi analisisnya lebih mendalam. Biasanya work paper berisi catatan-catatan auditor, berisi prosedur audit yang digunakan, metode uji yang dilakukan, informasi yang diperoleh, dan kesimpulan yang dibuat berdasar auditnya. 5. Paper Paper adalah jenis karya tulis ilmiah yang ditulis berdasar data, serta argumen yang tingkat kevalidannya kuat. Paper juga biasa disebut sebagai ringkasan dari penelitian yang telah dibuat. Tidak banyak perbedaan antara paper dengan makalah, hanya sistematika penulisannya dan pembahasannya yang berbeda. Pembahasannya lebih singkat, karena hanya terfokus pada analisis masalahnya saja. 6. Tesis Tesis kurang lebih serupa dengan skripsi pada mahasiswa strata satu S-1, tetapi tesis menganalisis topic dengan lebih kompleks, sehingga esensi ilmiahnya lebih kuat dan lebih kompleks jika dibanding dengan skripsi. Tesis dibuat sebagai syarat kelulusan untuk meraih gelar magister atau master yang ditempuh oleh mahasiswa pasca sarjana S-2 Dalam menulis tesis yang baik, Grameds dapat membaca panduan pada buku Bagaimana Menulis Tesis oleh Umberto Eco yang pertama kali terbit di Itali pada tahun 1977 yang sudah diterjemahkan. 7. Disertasi Setingkat lebih tinggi dari tesis, ada yang biasa disebut dengan disertasi. Karena setingkat lebih tinggi, disertasi digunakan sebagai syarat kelulusan untuk meraih gelar doktor bagi mahasiswa program studi strata tiga S-3. Isi dari disertasi merupakan hasil penelitian orisinil yang nantinya dapat diaplikasikan ke kehidupan nyata, biasanya, disertasi diuji oleh seorang profesor, atau doktor senior dan profesional. Disertasi merupakan penelitian yang sulit untuk dilakukan. Pada buku Statistik Terapan Aplikasi untuk Riset Skripsi, Tesis dan Disertasi Menggunakan SPSS, AMOS dan Excel oleh Jonathan Sarwono & Herlina Budiono kamu akan diajarkan bagaimana menggunakan statistik pada penelitian kuantitatif yang akan kamu lakukan. Banyak kan jenis-jenis karya tulis ilmiah yang bisa kita bahas? Setelah mengetahui jenis-jenis karya tulis ilmiah ini, kita akan bahas lagi mengenai cara-cara menulisnya ya Gramedians. E. Cara Membuat Karya Tulis Ilmiah Dalam membuat karya tulis ilmiah, akan sangat penting untuk menggunakan aplikasi serta website yang dapat membantu kamu memperlancar proses penulisan. Seperti Grammarly, MathType, dan masih banyak lagi yang dapat kamu baca di buku berjudul Menulis Karya Tulis Ilmiah Dengan Komputer oleh Wing Wahyu Winarno. Membuat karya tulis ilmiah, ibarat kita melangkah menuju sebuah titik tertentu yang sering disebut sebagai suatu kesimpulan, sebelum diterapkan dalam sebuah tindakan. 1. Peristiwa Jika ingin karya tulis ilmiah kita diterima oleh pembaca, maka dibutuhkan adanya suatu perencanaan yang baik. Pada tahapan penulisan karya tulis ilmiah, diawali dengan proses perencanaan, penulis merencanakan apa yang akan ditulis. Dalam tahap perencanaan ini diperlukan adanya topik suatu karya, tujuan menulis, sasaran pembaca, serta ruang lingkup dari karya tulis ilmiah ini sendiri. 2. Ungkapkan Tahap ungkapkan ini, berisi mengenai pengungkapan data-data penunjang, baik dari hasil penelitian, studi kasus, studi literasi, atau melakukan wawancara dengan mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan dan juga bahan observasi. 3. Analisis Setelah data terkumpul, proses selanjutnya adalah menganalisis data tersebut, biasanya disebut sebagai olah data. Data diolah dengan perumusan masalah yang sesuai dengan topic yang diangkat, namun tentunya tidak lepas dari data-data pendukung yang telah terkumpul. Pada tahap ini, dapat dimulai untuk membuat kerangka atau draf dari karya tulis ilmiah ini. Namun jangan lupa, kaji terlebih dahulu permasalahan yang muncul, dari mulai tahap perencanaan, pengumpulan data, sampai dengan analisis ini berlangsung. 4. Kesimpulan Tahap kesimpulan, menjadi jawaban dari untaian peristiwa yang muncul dalam merancang penulisan sebuah karya tulis ilmiah. Kesimpulan dapat menjadi penjelas bagi penulis dan pembaca, karena biasanya semua yang terlibat, akan lebih paham dan jelas setelah muncul kesimpulan. 5. Terapkan Perencanaan penulisan yang rapi dan sistematis, tidak akan menghadirkan manfaat jika tidak diterapkan dengan baik. Penerapan dalam pembuatan karya tulis adalah mulai menulis. Nah, belum berhenti disini saja, ya Gramedians, penulisan karya tulis ilmiah, ternyata memiliki struktur yang harus kita perhatikan. Yuk, kita simak penjelasannya! F. Struktur Karya Tulis Ilmiah Setiap karya tulis ilmiah memiliki style guide atau selingkung yang berarti pedoman tata cara penulisan yang ditentukan oleh jenis tulisan dan tujuan karya tulis ilmiah ini dibuat. Secara umum, struktur karya tulis ilmiah, disajikan sebagai berikut. 1. Halaman Judul Judul karya, diangkat berdasar tema dari karya tulis ilmiah yang akan dibuat. Judul hendaknya ditulis seunik dan semenarik mungkin, sehingga memunculkan keingintahuan dan rasa penasaran bagi calon pembacanya. Selain memantik rasa penasaran bagi calon pembacanya, judul juga dapat dibuat untuk memberi gambaran awal mengenai isi karya tulis ilmiah ini bagi calon pembaca. Pada halaman judul ini, nama penulis, judul karya tulis ilmiah, institusi atau lembaga, tanggal, bulan, tahun dan tempat karya tulis ilmiah dibuat, ditulis dengan aturan rata tengah, diurutkan setelah judul di bagian bawah. 2. Abstrak Abstrak merupakan ringkasan dari keseluruhan isi suatu karya tulis ilmiah, abstrak berfungsi memberikan penjelasan kepada pembaca, agar secara cepat, pembaca memahami isi, maksud dan tujuan dari penulis, menuliskan karya tulis ilmiah tersebut. Abstrak bersifat informatif, namun tidak terlalu panjang penulisannya, kurang lebih 250 kata. 3. Pendahuluan Dari dasar kata pembentuknya, kita tahu bahwa pendahuluan ini berada di depan, sebagai pemberi salam untuk pembaca. Pendahuluan, biasanya menceritakan alasan penulis melakukan penelitian, apa yang melatarbelakangi penelitian ini dilakukan, menceritakan tujuan, serta manfaat dari karya tulis ilmiah ini dibuat. 4. Kerangka Teoritis Dari asal katanya, kerangka berasal dari kata rangka, yang berfungsi sebagai penyangga, pilar, garis besar, atau konsep. Sedangkan teori adalah suatu pendapat atau argumen yang didapat berdasar penelitian atau penemuan, yang didukung oleh data atau fakta penunjang. Maka dengan definisi pengertian di atas, kerangka teori merupakan garis besar rancangan konsep sistematis yang menjadi panduan sebuah penelitian. 5. Metode Penelitian Untuk mengembangkan kerangka yang telah dibuat, terlebih dahulu, harus ditentukan metode penelitiannya. Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang dilakukan seorang peneliti, untuk memperoleh hasil yang tepat dari penelitiannya tersebut. Biasanya metode yang dipakai adalah metode kualitatif, metode kualitatif secara garis besar berfokus pada analisa dan dan riset yang mendalam. Sedangkan Metode kuantitatif merupakan metode yang banyak terkait dengan penggunaan angka, tabel dan statistic. 6. Pembahasan Pembahasan menjadi bagian yang paling panjang pada penulisan karya tulis ilmiah. Pembahasan berfungsi menjelaskan tujuan, manfaat, metode, kerangka teori, serta rumusan masalah, yang disertai dengan data-data yang diperoleh. Jika karya tulis ilmiah ini dibagikan ke khalayak umum, yang akan memunculkan tanya jawab, adalah pada bagian ini. 7. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan selalu berada di bagian akhir sebuah karya tulis ilmiah, yang berisi pendapat dari penulis, atas semua yang telah dibahas. Tujuannya adalah agar pembaca memperoleh wawasan baru dari subyek yang telah dibahas. Saran biasanya berisi pesan dari penulis, agar suatu ketika, jika pembaca ingin melakukan penelitian yang sama, mereka dapat menemukan cara yang efektif, atau justru mengembangkan lebih luas lagi. 8. Daftar Pustaka Daftar pustaka merupakan sebuah daftar yang berisi sumber teori yang digunakan oleh penulis dalam penelitiannya. Penulisan daftar pustaka biasanya dituliskan dengan format nama penulis, judul tulisan, nama penerbitnya, identitas, dan kapan diterbitkan. Setelah kita bahas semua keunikan tentang karya tulis ilmiah, ada baiknya kita lihat contoh karya tulis ilmiah yang baik dan benar ya Gramedians! Baca juga Contoh Resensi Buku Pengertian, Manfaat, Unsur dan Cara Meresensi Buku G. Contoh Karya Tulis Ilmiah 1. Contoh Karya tulis ilmiah tentang persoalan remaja “Mengelola Kesejahteraan Mental Pada Remaja” Oleh Andy Hermawan, Pendidikan Alternatif BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Selain sejahtera secara fisik dengan terpenuhinya kebutuhan pangan, papan, serta sandang, setiap orang perlu memiliki kesehatan mental, termasuk remaja. Usia remaja adalah usia yang rawan khususnya dalam situasi yang sulit. Situasi sulit yang berpotensi menurunkan kesejahteraan mental adalah Covid-19. Kebutuhan belajar dan bertemu teman, beserta seluruh variasinya, harus tergantikan dengan belajar mandiri dan secara virtual. Situasi ini berpotensi membuat anak merasa bosan dan mengalami emosi negatif. B. Rumusan Masalah Bagaimana pengaruh pandemi terhadap kesehatan mental remaja? C. Tujuan penelitian Memperoleh kiat mengelola kesejahteraan mental pada remaja. BAB II PEMBAHASAN A. Efek Pandemi Bagi Kehidupan Pandemi yang sudah terjadi selama kurang lebih satu tahun, dan tanpa ada kepastian kapan akan berakhir, telah membawa banyak perubahan dalam beraneka ragam kehidupan yang sangat berpengaruh terhadap optimalisasi perkembangan remaja dalam berbagai aspek. 1. Efek Dibandingkan Respon anak terhadap peristiwa yang penuh tekanan itu unik dan bervariasi. Orang dewasa perlu memahami bahwa respon anak tersebut alami dan perlu menunjukkan empati, serta kesabaran ketika menghadapi respon tersebut. 2. Efek Social Distancing Meski bukan berarti isolasi sosial, demi mencegah penularan virus Covid-19, harus tetap menjaga jarak aman dengan sesama. Seorang remaja memerlukan waktu yang berkualitas dengan orang-orang yang berarti dalam hidupnya, terutama keluarga. Kedekatan emosi secara sosial akan meningkatkan ketahanan mental pada remaja, ketika berhadapan dengan kesulitan. 3. Efek Aktivitas Remaja akan mudah bosan ketika mengalami aktivitas yang monoton, bahkan kekhawatiran dalam diri akan meningkat. Orang tua dapat memberi pilihan-pilihan untuk mengisi aktivitas-aktivitas yang bermanfaat. PENUTUP KESIMPULAN Pada remaja, kondisi sejahtera secara mental, ditandai dengan tercapainya tahapan perkembangan, kebutuhan emosional, keterampilan sosial yang sehat, serta kemampuan berhadapan dengan situasi yang sulit dan masalah yang muncul. Kondisi tersebut hanya dapat diperoleh dalam situasi ketika remaja mendapatkan dukungan dan cinta tanpa syarat dari keluarga, lingkungan yang membuat kepercayaan diri dan harga dirinya terjaga, kesempatan untuk mengeksplorasi dunia luar, serta lingkungan yang sehat dan aman. Daftar Pustaka Leila, Ch, Budiman 1999. Menjadi Orang Tua Idaman, Rubrik Konsultasi Psikologi KOMPAS. Jakarta KOMPAS. 2. Contoh Karya tulis ilmiah tentang pengelolaan limbah masker medis “Dampak Limbah Masker Medis Bagi Lingkungan” Oleh Andy Hermawan, Praktisi Pendidikan Alternatif BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semenjak virus Corona Covid-19 merebak di kebiasaan baru wajib diterapkan dalam masyarakat Indonesia. Berbagai protokol kesehatan, harus dipatuhi setiap masyarakat saat beraktivitas. Salah satunya menggunakan masker yang direkomendasikan oleh pemerintah untuk menekan laju penyebaran virus Covid-19. Selama pemberlakuan protokol kesehatan berlangsung, penggunaan masker medis semakin meningkat. Meningkatnya penggunaan masker medis, memperbesar meningkatnya jumlah limbah sampah masker yang hanya sekali pakai ini. Bahaya limbah masker yang sekali pakai ini bukan hanya berdampak bagi lingkungan, tapi juga berdampak pada kesehatan masyarakat sekitar. Seperti kita ketahui bersama, penyebaran virus Corona Covid-19 melalui droplet orang yang terinfeksi virus tersebut. Virus tersebut bisa menyebar melalui udara, saat orang yang terinfeksi tersebut berbicara, bersin, batuk, dan bahkan dapat menempel pada medium yang tersentuh oleh kulit yang sebelumnya tertempel oleh virus tersebut. Bisa dikatakan, bahwa masker menjadi media pertama penyebaran virus tersebut, karena masker selalu menempel pada wajah, menutupi indera penciuman manusia, yaitu mulut dan hidung, apalagi jika pengguna masker tersebut terinfeksi virus Corona Covid. Maka dari itu diperlukan upaya untuk mengurangi penyebaran virus akibat limbah masker medis atau masker sekali pakai ini. B. Rumusan Masalah Meningkatnya jumlah limbah masker medis, selain berdampak pada lingkungan, juga berpotensi menyebarkan virus Corona Covid-19 di masyarakat. C. Tujuan penelitian Memperoleh jalan keluar terbaik dalam menjaga kelestarian lingkungan, dan kesehatan, khususnya menekan laju penyebaran virus Covid-19 dengan meminimalkan limbah masker medis. BAB II PEMBAHASAN A. Potensi merebaknya virus yang bersumber dari limbah masker Masker berfungsi melindungi orang yang memakai masker, agar tidak terinfeksi virus Covid-19 dan mencegah penularan dari orang yang memiliki gejala. Penggunaan masker yang semakin meningkat di kalangan masyarakat, menambah banyak limbah masker sekali pakai. Dalam satu waktu kebutuhan, masyarakat menggunakan masker lebih dari satu kali sehari, jika dikalikan dengan jumlah penduduk di Indonesia, maka kita bisa bayangkan, berapa juta lembar limbah masker diproduksi dalam satu hari. Beberapa kemungkinan dan potensi buruk akibat semakin banyaknya limbah masker medis akan muncul. 1. Potensi Memperbesar Penyebaran Virus Corona Covid-19 Penyebaran virus yang terbawa oleh droplet, droplet tersebut pasti akan menempel di masker yang dipakai oleh seseorang yang terinfeksi virus. Jika masker tersebut dibuang sembarangan tanpa ada upaya untuk membuat masker tersebut bebas dari virus, maka sangat besar potensi menyebar pada orang yang kebetulan berada, atau yang menyentuh limbah masker tersebut. Masker yang telah dipakai, harus dipastikan aman atau terbebas dari virus sebelum dibuang, dari permasalahan ini, udara juga menjadi salah satu media yang potensial menyebarkan virus tersebut.. 2. Potensi Terhadap Pencemaran Lingkungan Masker medis yang sekali pakai, terbuat dari bahan yang tidak mudah untuk berbeda jauh dengan plastik, limbah masker medis ini memerlukan waktu bertahun-tahun lamanya untuk terurai. Selain ekosistem tanah dapat terganggu, ekosistem air juga serupa, pembuangan limbah yang sembarangan, dapat menyebabkan gangguan pada ekosistem air dan juga dapat menjadi penyebab banjir. 3. Upaya Yang Diperlukan Meningkatnya penggunaan masker, memerlukan perhatian serius bagi semua pihak. Agar limbah masker sekali pakai tidak semakin banyak jumlahnya, perlu dipikirkan cara yang paling efektif akar tidak sebentar-sebentar memproduksi limbah. Diperlukan proses yang tepat untuk menghindarkan merebaknya virus atau pencemaran lingkungan. Melakukan desinfektan terhadap masker yang telah dipakai atau memanaskan masker pada suhu di atas 70 derajat selama 45 menit sebelum dibuang, atau diolah menjadi limbah yang aman dan ramah lingkungan. Selain itu kita dapat pula membuat sendiri masker yang ingin kita pergunakan, bahkan dapat beulangkali dicuci, agar limbah masker sekali pakai dapat ditekan. PENUTUP KESIMPULAN Penyebaran virus Corona Covid-19 tidak dapat diperkirakan dari mana sumbernya, melalui apa perantaranya, dan siapa saja yang membawa. Masker dapat meminimalkan resiko terinfeksi virus tersebut. Sebagai orang yang paham akan kesehatan dan peduli terhadap kesehatan lingkungan. Kita wajib melakukan desinfeksi sedini mungkin terhadap limbah masker tersebut. Pisahkan dari limbah rumah tangga yang lain, agar tidak menginfeksi sesama kita yang lain. Selain itu kita dapat menggunakan masker yang sesuai dengan standar yang dianjurkan oleh organisasi kesehatan dunia yaitu WHO World Health Organization, yang dapat dipakai berkali-kali, tentunya dengan mencuci masker tersebut setelah dipakai. Daftar Pustaka Dua contoh karya tulis ilmiah di atas, disusun oleh penulis sendiri, nah sekarang kita coba lihat beberapa contoh karya tulis ilmiah yang dilansir dari sumber ya Gramedians. Yuk kita simak. 3. Contoh karya tulis ilmiah Dolanan Tradisional “Dolanan Tradisional dalam Membentuk Karakter Anak” BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan atau disebut juga dengan dolanan tradisional memiliki karakteristik yang memiliki dampak positif bagi perkembangan anak. Kata bermain untuk anak adalah refleksi pembebasan jiwa dari keterikatan dengan aturan orang tua. Ketika anak bermain, ia akan mengekspresikan kegembiraan hatinya serta berkomunikasi dengan teman sebayanya. Sehingga, anak bisa belajar bersosialisasi dan juga bergaul dengan lingkungan sekitarnya. Selain itu, dolanan tradisional juga memiliki sifat edukatif, rekreatif dan reflektif. Atau dengan kata lain memiliki sifat mendidik, menggembirakan, dan juga ssebagai refleksi diri. B. Rumusan Masalah Apa pengertian dolanan tradisional? Apa pengaruh dolanan tradisional di dalam membentuk karakter anak? C. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengertian dari dolanan tradisional dan juga pengaruhnya terhadap karakter anak. BAB II PEMBAHASAN A. Dolanan Tradisional Kata “dolanan” adalah suatu kata yang diambil dari Bahasa Jawa. Kata dolanan mempunyai arti mainan atau juga permainan. Sedangkan kata tradisional merupakan cara berpikir dan juga tingkah laku yang sesuai dengan adat dan sudah ada sejak zaman dahulu. Dolanan anak disebut juga sebagai simbolisasi pengetahuan yang secara turun temurun dan juga mempunyai berbagai macam fungsi di dalamnya. B. Pendidikan Karakter Secara sederhana, pendidikan karakter adalah segala usaha yang bisa dilakukan untuk memengaruhi karakter para siswa. Usaha tersebut dilakukan supaya seseorang bisa memahami pentingnya karakter yang positif di dalam diri. Pendidikan karakter menurut Thomas Lickona yaitu pendidikan tentang sikap yang meliputi ilmu sampai tindakan. Tidak hanya itu, perasaan juga termasuk ke dalam pendidikan karakter. BAB IV PENUTUP KESIMPULAN Dolanan tradisional bukan hanya sekedar permainan yang akan memberi dampak gembira. Dolanan tradisional juga memiliki banyak manfaat. Manfaat itu di antaranya adalah melatih kecerdasan otak serta motorik anak dan bisa membentuk karakter pada anak. Anak bisa meningkatkan jiwa sosial di dalam dirinya dan juga berkomunikasi dengan baik serta bekerjasama dengan teman sepermainan dan juga lingkungannya. 4. Contoh Karya Ilmiah Tentang makanan Menjaga Kesehatan Jantung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jantung adalah salah satu organ yang begitu vital di dalam tubuh manusia. Karena itu banyak orang yang berusaha untuk senantiasa menjaga kesehatan jantung mereka. Akan tetapi sepertinya masih banyak orang yang kurang peduli akan hal itu. Terbukti dari banyaknya korban jiwa yang diakibatkan penyakit-penyakit yang menyerang jantung. Oleh karena itu penelitian tentang menjaga kesehatan jantung perlu untuk dilakukan. B. Rumusan Masalah Bagaimana cara untuk menjaga kesehatan jantung? C. Tujuan Penelitian Dapat mengetahui cara menjaga kesehatan jantung BAB II PEMBAHASAN Cara Menjaga Kesehatan Jantung Banyak penyakit yang menyerang jantung memang masih menjadi masalah yang besar untuk sebagian orang. Padahal ada banyak cara yang mudah dalam menjaga kesehatan jantung. Setelah melewati riset yang mendalam, peneliti menemukan beberapa di cara yang antaranya sebagai berikut Menghindari stress, sebab bisa memicu hormon adrenalin abnormal dan juga menyebabkan darah tinggi. Menjaga kebersihan, baik kebersihan diri sendiri juga lingkungan. Mengatur pola makan. Kurangi lemak serta junkfood dan perbanyak memakan sayur dan juga buah. Olahraga teratur. BAB III PENUTUP KESIMPULAN Menjaga kesehatan jantung memang sangat penting untuk manusia demi memperoleh umur yang panjang. Dan ternyata dalam mendapatkan jantung yang sehat tidak perlu usaha yang terlalu sulit serta dapat dilakukan sehari-hari. Dengan menjaga kesehatan jantung maka diharapkan semakin sedikit korban yang jatuh sebab penyakit yang menyerang jantung. Daftar Pustaka 5. Contoh karya tulis ilmiah tentang Budidaya Kacang Merah Pengaruh Media Air Perendaman Terhadap Kecepatan Perkecambahan Tanaman Kacang Merah BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Nusantara merupakan negara agraris yang sangat kaya akan hasil alam atau pertanian, salah satu jenisnya adalah kacang-kacangan. Kacang-kacang merupakan bahan pangan yang bermanfaat sebagai sumber dan protein sudah lama dimanfaatkan oleh penduduk Asia, Amerika latin, Afrika, dan negara lainya. Di negara kita, Indonesia memiliki lebih dari jenis kacang-kacangan, diantaranya yaitu kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kapri, koro, dan kedelai. Kacang merah merupakan bahan makanan yang berguna untuk menurunkan kolesterol. Selain menurunkan kolesterol kacang merah juga memiliki manfaat sebagai untuk mencegah kadar gula tinggi di tubuh karena kacang merah memiliki kandungan serat yang sangat tinggi. Di Dalam 100 gram kacang merah kering, dapat menghasilkan 4 gram serat terisi dari serat larut dalam air dan serat yang tidak larut air. Protein yang terkandung didalam kacang merah mempunyai manfaat bagi tubuh terutama untuk kesehatan jantung. Kacang tanah berbentuk biji, secara sederhana apabila biji tersebut jatuh ke tanah , maka dalam jangka waktu tertentu biji tersebut mengeluarkan tunas oleh karena itu jenis kacang-kacangan merupakan tanaman yang sangat mudah untuk ditanam. Proses itulah yang dinamakan dengan perkecambahan. Kacang merah mempunyai nama ilmiah Phaseolus Vulgaris. Proses perkecambahan dapat dipengaruhi dari faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam yang disebabkan oleh berupa gen dan hormon. Sedangkan faktor luarnya adalah berupa susu, cahaya matahari, kelembaban, dan nutrisi yang sangat berpengaruh dalam perkecambahan. Faktor-faktor tersebut sangat berperan penting bagi pertumbuhan kacang. Contohnya saja cahaya matahari, dengan bantuan dari cahaya matahari tumbuhan dapat hidup dengan baik. Selain itu cahaya matahari juga sangat membantu dalam proses pertumbuhan, perkecambahan, dan fotosintesis dari tumbuhan tersebut. Kita tidak akan bisa mengetahui perbedaan yang terjadi pada perkecambahan dan pertumbuhan tanaman kacang merah jika kita merendam bijinya dengan jenis air yang berbeda. Untuk itu penulis memilih topik yang berjudul “Pengaruh Media Air Perendaman Terhadap Kecepatan Perkecambahan Tanaman Kacang Merah” B. Rumusan Masalah Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan suatu masalah yaitu 1. Bagaimana kecepatan perkecambahan antara biji kacang merah yang direndam di air PAM dengan biji kacang merah yang direndam di air kelapa muda? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis kecepatan perkecambahan antara kacang merah yang direndam di air PAM dengan kacang merah yang direndam di air kelapa muda. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi siswa Penelitian ini digunakan sebagai pembelajaran dalam penulisan dan penyusunan karya ilmiah yang benar, penelitian tersebut merupakan salah satu materi pembelajaran yang dapat berguna di jenjang pendidikan lebih tinggi dan untuk menanamkan nilai-nilai ilmiah terhadap siswa. 2. Bagi sekolah Dari penelitian yang penulis lakukan ini, diharapkan agar hasilnya dapat digunakan sebagai bahan referensi dan pemberdayaan perpustakaan, yang nantinya sebagai bahan acuan dalam penelitian-penelitian lebih lanjut bagi siswa selanjutnya. 3. Bagi pelajaran Biologi Dapat digunakan sebagai literatur dalam pelajaran biologi di masing-masing sekolah, untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap perkecambahan tanaman, dalam hal ini tanaman kacang merah. Bab III Penutup Kesimpulan Indonesia memiliki sekitar 12000 varian kacang-kacangan. Kacang-kacangan memiliki banyak manfaat bagi tubuh kita. Pertumbuhan kacang tanah dimulai ketika biji kacang mengeluarkan tunas, yang disebut sebagai proses perkecambahan. Agar proses tumbuhnya cepat, ada beberapa faktor yang berpengaruh. Salah satunya adalah air. Selain memberi pengetahuan baru bagi dunia ilmu pengetahuan, karya tulis ilmiah ini juga bermanfaat terhadap keterampilan berliterasi bagi siswa-siswi yang melakukan penelitian. Nah, seperti itu ya Gramedians, catatan seputar karya tulis ilmiah beserta beberapa contoh dari berbagai sumber, buat kalian calon ilmuwan yang akan melakukan penelitian dan membuat karya tulis ilmiah, semoga artikel di atas dapat membantu ya. Baca juga Cara Menemukan Gagasan Pokok dan Pendukung ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien Pengertian P erancangan K arangan Senyatanya apa sih mengarang itu ? Kegiatan merencana yaitu kegiatan sedikit berangsur-angsur. Puas umumnya, para tukang membagi kegiatan berkisah itu menjadi tiga tahap, yakni 1 tahap kegiatan prapenulisan prewriting, 2 tahap kegiatan penulisan writing, dan 3 tahap kegiatan pascapenulisan post-writing. Dengan perkenalan awal lain,kegiatang mengarang adalah kegiatan yang mengikuti alur proses nan perlahan-lahan dan berurutan. Penentuan Falak opik K arangan Sebelum mendongeng kita terlazim dan wajib menentukan topik karangan. Topic karangan farik dengan tema karangan. Tema catatan adalah gagasan dasar yang mendasari sebuaah karangan. Dalam proses penulisan coretan, tema yaitu gagasan bawah yang menjadi tumpuan topic tulisan. Tema ialah gagasan kiat yang menjiwai seluruh isi karangan. Topic dapat dijabarkan menjadi rincian materi topic, ada topic nan sekufu dengan temanya, misalnya topic “salah asuhan” dan tema “salah asuhan” dalam karya sastra salah asuhan katangan Abdul Muis. Paradigma itu tidak namun menunjukan paritas antara topic dan tema, tetapi juga kesamaan antara topic, tema, dan juga karangan. Karya sastra Sitti Nurbaya bisa digunakan untuk melihat perbedaan antara topic dan tema. Topic intern karya sastra itu ialah “Sitti Nurbaya” maupun lengkapnya adalah “sukma Sitti Nurbaya dalam adapt afiliasi paksa”, sedangkan tema karya sastra itu ada;ah “kontak pejaka”. Internal hal ini topic “Sitti Nurbaya” sama dengan judul karangan secara redaksional. Topic goresan pun tidak selaras dengan kop coretan. Sekiranya topic karangan yaitu situasi buku yang diungkapkan n domestik catatan, kepala karangan karangan yakni nama sebuah karangan. Kepala karangan-judul yang berbeda itu disebabkan makanya kaidah pandang pengarang terhadap topic gubahan dan pertimbangan kemenarikan tulisan yang cak semau sreg pengarang. Peristiwa yang H diseminasi D iperhatikan dalam M e cakrawala entukan Ufuk opik K arangan Pasca- mengetahui apa sih topik karangan, kita juga harus memahami keadaan hal barang apa saja yang harus diperhatikan dalam menentukan topik karnagan, antara lain sebagai berikut 1. Kemanfaatan Kemanfaatan berhubungan dengan kebutuhan pembaca. Suatu topic dirasakan bermanfaat jika topic memenuhi kebutuhan pembaca. Banyak contoh topic yang dapat ditentukan berdasarkan hasil analisis kebutuhan pembaca. Dalam kondisi mahalnya harga obat-obatan produksi pabrik yang menyebabkan banyak orang tidak mampu membeli perunding, topic yang dibutuhkan oleh banyak bani adam yaitu “pengobatan alternative”. 2. Kemenarikan Kemanfaatan suatu topik ialah keseleo suatu daya tarik suatu topik karena khalayak akan terdorong terhadap suatu goresan karena ada manfaat yang diperolehnya. Disamping itu, suatu topic akan menarik pikiran khalayak seandainya topik itu bertabiat actual. Dengan sifatnya itu, topikyang dipilih yaitu topik yang sesuai dengan kondisi mutakhir, justru topik yang terkini, sesuai dengan jalan situasi dan zaman. Kemenarikan topik mesti diusahakan internal resep membuat judul catatan. Judul gubahan adalah tanda garitan. Ada baiknya sira tahu tentang cara merumuskan judul karangan. Sebaigaimana dikemukakan oleh keraf 1984, Judul karangan yang baik hendaknya memenuhi persyaratan berikut a. Judul karangan harus bertalian dengan dan mencermikan isi tulisan. b. Judul goresan dirumuskan sedemikian rupa sehingga dapat seksi keinginan pembaca untuk memahami isi coretan. Titel karangan diusahakan merangsang pembaca bakal mengerti isi goresan. c. Judul goresan disajikan secara singkat internal bentuk frasa. Bisa diveti penjalasan bahwa kepala karangan sebuah karangan dirumuskan dengan prinsip “sesingkat mana tahu sepanjang perlu”. 3. Fisibilitas Fisibilitas adalah kelayakan yang dapat diselesaikan. Fisibilitas ditentukan oleh kemampuan penulis. K riteria-barometer berikut boleh dia terapkan Pertama , topik nan kamu pilih ialah yang mendalam ia kenal dan engkau ketahui. Kegiatan menulis adalah kegiatan menuangakan gagasan. Hal itu berarti bahwa kegiatan batik adalah kegiatan mengekspos apa yang diketahui oleh pengarang. Dengan demikian, topik nan dipilih adalah topik yang bermoral-moralistis diketahui oleh pengarang. Kedua , topik nan fisibel ialah topik yang cakupannya layak intern konotasi tidak terlalu luas. Cakupan yang jelas dan minus itu lain hanya melincirkan pengarang untuk mengawasi ganbaran isi yang akan dituliskan, tetapi kembali memberikan paparan kebutuhan masa dan energi yang diperlukan cak bagi menyelesaikan goresan. Penentuan T ujuan P enulisan Dengan dan melangkaui karangannya, tentunya ada harapan yang ingin dicapai oleh seorang pengarang. Tujuan itu beraneka rupa, seperti menjadikan pembaca ikut berpikir dan bernalar, membuat pembaca tahu tentang peristiwa yang diberikan, menjadi pembaca beropini, menjadikan pembaca mengerti, dan menciptakan menjadikan pembaca terpersuasi maka itu isi karangan, alias membuat pembaca senang dengan menghayati biji-skor nan dikemukakan n domestik karangan, seperti mana skor-niliai keabsahan, milai keyakinan, biji pendidikan, biji sosial, nilai moral, skor kemanusian, ponten etika, dan biji estetika. Tujuan nan kian rinci berikut dapat dijabarkan bermula tujuan tersebut. 1. M enjadikan pembaca luang mengenai keberagaman-jenis kesulitan pelajar SLTP dalam menyusun kalimat heterogen. 2. M enjadikan pembaca tahu tentang penyebab kesulitan sparing siswa SLTP dalam menyusun kalimat majemuk. 3. M enjadikan pembaca sempat adapun tindakan-tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesuliatan belajar siswa SLTP n domestik menyusun kalimat majemuk. Penyusunan Rancangan Tulisan Penyusunan tulang beragangan goresan yaitu langkah prapenulisan setelah penentuan topik. Kerangka gubahan out lone adalah bagan tulis yang menggambarkan bagian-babak atau butir-butir isi karangan intern tataan nan bersistem. Dalam tulangtulangan karangan itu akan tampak butir-butir isi karangan nan menggambarkan 1 sub-subtopik, karangan baik dari segi besaran dan jenisnya, 2 urutan sub-subtopik isi goresan, dan 3 afiliasi antarasubtopik dalam karangan perkariban membumi atau kronologis, dan koalisi sejajar atau koneksi bertingkat. Karangan yang baik akan kondusif ia dalam hal-situasi berikut 1. K erangka karangan memungkinkan kamu dapat berkisah secara terarah karena isi kerangka sebenarnya menggambarkan arah sebuah karangan. 2. K erangka karangan berfaedah kerjakan menghindari kerja ulang. 3. K erangka garitan memungkinkan ia dapat mengegolkan dan menempatkan materi karangan yang anda temukan privat bab atau subab tertentu, bahkan dalam ki atau subab yang baru. 4. K erangka karangan memungkinkan anda dapat bekerja lebih fleksibel mulai sejak segi penyelesaian episode gubahan. Teks Suparno.1999. Bahasa Indonesia Bahasa dan Karangan SMP Horizon 6 Cirebon. Wahab, Abdul. 1989. “Penulisan Alinea ” dalam Buku Karier Penyusunan Karya Ilmiah . Malang. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.1991. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan . Jakarta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan . Metta Mustika. 2006. Kerangka Mustika. Hallo sobat Kesempatan kali ini akan membahas artikel materi tentang Langkah Menyusun Karangan – lengkap dengan pengertian, Unsur, langkah, metode, fingsi dan contohnya, supaya mudah dipahami. Langkah Menyusun Karangan – Langkah Menyusun Karangan sangat penting ditulis sesuai aturan surat dan dapat memberikan ide kepada pembaca, dan dapat juga mengetahui jenis tulisan dan pola pengembangan yang akan digunakan dalam membuat pekerjaan. Langsung saja perhatikan artikel kami dibawah ini…? Menyusun Karangan Adalah Menyusun Karangan Adalah sebuah rencana dalam penulisan yang memberikan ikhtisar yang akan ditulis dan berisi gagasan dengan sistematis, logis dan jelas. Karangan penulisan juga memiliki garis besar yang berisi tulisan dalam program yang dapat melatih siswa untuk menulis dan mengekspresikan ide atau gagasan mereka. Program ini juga mengharuskan siswa untuk memiliki keterampilan dalam menulis yang baik sehingga suatu hari akan berguna bagi kehidupan mereka. Karangan juga dapat melakukan sebuah rencana dalam berbagi ide, yang disebut sebagai garis besar dalam struktur yang jelas dan lengkap disebut garis besar akhir. Berdasarkan beberapa pendapat maka dalam hal ini juga dapat disimpulkan bahwa menulis dengan baik seolah-olah dapat membaca dapat melihat dan merasakannya. Baca Juga Contoh Isi Sambutan Fungsi Kerangka Karangan Berikut ini adalah beberapa fungsi yang terdapat dalam Kerangka Karangan yang terdiri dari. Dapat megontrol variabel yang topik dan dapat kemungkinan dalam memperluas diskusi dan dapat menciptakan suasana yang mencegah apa yang akan dirumuskan dalam topik dan kalimat penulis dengan cara seksamaMencegah diskusi yang tidak lengkapMencegah pengulangan ide Kriteria Karangan dari apa yang sudah kami sampaikan di atas maka kami juga akan memberikan beberapa Kriteria Karangan yabg terdapat dalam membuat kerangka diantaranya adalah. Menggunakan bentuk kerangka kerja yang titik secara konsisten dan menggabungkan bentuk-bentuk bingkai ide secara judul diberi nomor secara elemen sub-bab diberi nomor secara elemen diberi nomor .Penomoran tidak melebihi empat digit. Baca Juga Contoh Surat Dinas Osis Tentukan subjek .Kumpulkan ide .Atur garis bingkai untuk supaya menjadi nama atau judul. Syarat Membuat Karangan pembahasan singkat diatas maka kami juga akan memberikan beberapa Persyaratan dalam Membuat Karangan yang baik diantaranya adalah sebagai berikut. Pengungkapan tujuannya harus ide memiliki garis besar yang berisi satu utama pada garis besar harus diatur secara menggunakan pasangan simbol yang konsisten. Baca Juga Pengertian Dongeng Fabel Pola Penyusunan Karangan Untuk lebih memudahkan lagi maka disini kami juga akan memberikan pengaturan dalam membuat Pola Penyusunan Karangan yang terdiri dari 1. Pola alami Pola alami adalah salah satu urutan dalam kerangka yang ditulis sesuai dengan kondisi yang nyata dan yang dialami, dan didasari dalam dimensi kehidupan manusia. Contohnya Asal kehidupan sebagai ruang spasial. 2. Pola Penting Pola Penting adalah sebuah susunan topik yang akan dijelaskan dan memiliki hubungan yang sangat dekat dalam ruang atau lokasi dan biasanya digunakan dalam tulisan deskriptif. Contohnya Di wilayah KalimantanDi wilayah SulawesiDi wilayah SumateraTopik yang ada 3. Pola Transisi Pola Transisi adalah salah satu pola yang memiliki urutan berdasarkan tema yang ada dan memiliki bagian-bagian yang tertentu dari suatu acara diketahui. Sehingga dalam hal ini dapat menggambarkan sepenuhnya poin yang harus dijelaskan satu per satu tanpa mengetahui bagian yang lebih menanggapi bagian-bagian tersebut. Baca Juga Imbuhan Men 4. Pola logis Pola logis adalah sebuah susunan yang memiliki kemampuan di mana manusia mampu menghadapi segala sesuatu yabg ada di sekitar mereka dengan kemampuan kecerdasan mereka. Jenis urutan pola logis adalah Urutan klimaks dan sebagai tanggapan dari penulis dalam posisi tertentu yang tertinggi dan menonjol. Contohnya Keresahan KKN tersebar untuk reformasi kausal. 5. Pola Berisi Dua Pola Pola Berisi Dua Pola adalah sebuah urutan dianggap sebagai penyebab dalam konsekuensi yang mungkin terjadi dengan masalah-masalah yang pada umumnya. Contohnya Harga makanan krisis mata dari krisis mata untuk mengatasi masalah krisis mata pemisahan masalah. Sekian sobat yang dapat sampaikan materi tentang, Langkah Menyusun Karangan, semoga materi yang kami sampaikan ini mudah dipahami dan bermanfaat, sekian dan terima kasih. Baca Artikel Lainnya Contoh Paragraf Tanpa KalimatFungsi Dan Kegunaan SejarahTugas Pimpinan ProduksiNaskah Drama Malin KundangTema NovelPuisi Dan Prosa Angkatan 45 Kerangka Karya IlmiahPada umumnya kerangka karangan merupakan rencana garis besar karangan berdasarkan tingkat kepentingannya, serta pedoman bagi pembaca untuk mengetahui isi suatu karangan adalah rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan. Kerangka karangan yang belum final di sebut outline sementara kerangka karangan yang sudah tersusun rapi dan lengkap di sebut outline final. Kerangka karangan akan mempermudah pengarang menuliskan karangannya. Dalam dunia tulis menulis diperlukan kerangka karangan atau disebut juga outline. Penyusunan kerangka karangan pada prinsipnya adalah proses penggolongan dan penataan berbagai fakta, yang kadang-kadang berbeda jenis dan sifatnya menjadi kesatuan yang berpautan. Penulis karya ilmiah dapat membuat kerangka karangan ringkas, yakni kerangka karangan yang hanya memuat pokok-pokok gagasan sebagai bagian dari topik yang sudah dibatasi, atau merupakan perluasan atau penjabaran dari kerangka karangan ringkas. Pada umumnya, jenis yang kedualah yang akan memudahkan penyusunan untuk mengembangkan langkah-langkah yang ditempuh dalam pembuatan kerangka karangan meliputi penyusunan karya ilmiah harus menentukan dahulu judul-judul bab dan judul subbab sebelum menentukan kerangka karangan. Untuk membuat judul bab dan judul subbab, penyusun karya ilmiah dapat bertanya kepada judul karya ilmiah. Pertanyaan yang mungkin diajukan ialah “Apa yang akan dilakukan dengan judul itu”, “akan diapakan judul itu” atau “masalah apa saja yang dapat dibicarakan dalam judul tersebut”. Misalnya, judul karya ilmiahnya adalah “Pengembangan Sumber Daya Insani pada Milenium III perspektif sains dan agama”. Hal yang mungkin tersangkut-paut dan dapat dibicarakan dalam karya ilmiah tersebut adalah1. Pengertian tentang sumber daya Seputar Milenium III dan fenomenanya3. Perspektif Perspektif tersebut dapat dijadikan empat judul bab analisis. Atau, jika bagian analisis hanya satu bab, pembahasan masalah-masalah di atas dapat dijadikan judul subbab. Fungsi kerangka karangan1. Memudahkan pengendalian Memperlihatkan pokok bahasan, sub bahasan karangan dan memberi kemungkinan perluasan bahasan tersebut sehingga mungkin penulis menciptakan suasana kreatif sesuai dengan variasi yang Mencegah pembahasan keluar dari sasaran yang dirumuskan dalam topik, judul, masalah, dan Memudahkan penulis menyusun karangan secara Mencegah ketidak lengkapan Mencegah pengulangan pembahasan ide. Bentuk-bentuk kerangka karangan1. Berdasarkan perumusan teksnyaa. Kerangka kalimat, yaitu mempergunakan kalimat deklaratif yang lengkap untuk merumuskan setiap topik, dan sub Kerangka topik, dimulai dengan perumusan tesis dalam sebuah kalimat yang lengkap, sesudah itu semua pokok baik pokok-pokok utama maupun Gabungan antara kerangka kalimat dan kerangka Berdasarkan rinciannyaa. Kerangka karangan sementara, merupakan suatu alat bantu atau sebuah penuntun bagi suatu tulisan yang terarah sekaligus ia menjadi dasar untuk penelitian kembali guna mengadakan perombakan yang dianggap perlu. Karena kerangka ini bersifat sementara, maka tidak perlu disusun secara Kerangka karangan formal, biasanya timbul dari penimbangan bahwa topik yang akan digarap bersifat sangat kompleks. Kriteria kerangka karangan1. Menggunakan bentuk kerangka Menggunakan inden atau lurus secara konsisten, dan tidak mengombinasikan bentuk-bentuk tersebut secara bersamaan dalam sebuah kerangka Menggunakan penomoran secara konsisten angka desimal, romawi, kombinasi angka romawi, huruf dan angka arab.4. Setiap judul bab, subbab, unsur subbab, dan detail unsur diberi nomor secara Penomoran tidak melebihi empat angka dan kerangka karangan tidak sama dengan daftar isi. Langkah-Langkah Menyusun Kerangka Karangan Pada dasarnya, untuk menyusun karangan dibutuhkan langkah-langkah awal untuk membentuk kebiasaan teratur dan sistematis yang memudahkan kita dalam mengembangkan karangan, berikut langkah-langkahnya antara lain1. Menentukan tema dan judulTema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan yang mendasari suatu karangan. Sedangkan yang dimaksud dengan judul adalah kepala karangan. Kalau tema cakupannya lebih besar dan menyangkut pada persoalan yang diangkat sedangkan judul lebih pada penjelasan awal isi karangan yang akan Mengumpulkan bahanSebelum melanjutkan menulis, perlu ada bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan. Bagaimana ide, dan inovasi dapat diperhatikan kalau tidak ada hal yang menjadi bahan ide tersebut muncul. Buat apa ide muluk-muluk kalau tidak Menyeleksi bahanSetelah ada bekal dan mulai berjalan, agar tidak terlalu bias dan abstrak, perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema pembahasan. Polanya melalui klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis. Berikut ini petunjuknyaa. Catat hal penting semampunyab. Jadikan membaca sebagai kebutuhan c. Banyak diskusi, dan mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah4. Membuat kerangkaPerlu kita susun selangkah demi selangkah agar tujuan awal kita dalam menulis tidak hilang atau melebar di tengah jalan. Kerangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur. Kerangka karangan belum tentu sama dengan daftar isi atau uraian per bab. Kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna. Tahapan dalam menyusun kerangka karangan sebagai berikuta. Mencatat gagasanb. Mengatur urutan gagasanc. Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbabd. Membuat kerangka yang terperinci dan lengkap5. Mengembangkan kerangka karanganProses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan kita terhadap materi yang hendak kita tulis. Jika benar-benar memahami materi dengan baik, permasalahan dapat diangkat dengan kreatif, mengalir dan nyata. Alur pengembangan juga harus disusun secara teliti dan cermat. Semakin sistematis, logis dan relevan pada tema yang ditentukan, semakin berbobot pula tulisan yang dihasilkan. Contoh-contoh kerangka karangan1. Kerangka karya ilmiah makalahJudul “Pengembangan Sumber Daya Insani Menjelang Milenium III perspektif Sains dan Agama”.1. Pendahuluan/ Latar belakang Tujuan Ruang lingkup Rumusan Masalah2. Sedikit tentang Sumber Daya Insani, Sains, dan Sumber Daya Batasan Sumber daya Klasifikasi Sumber Daya Nilai lebih Sumber Daya Perspektif Batasan Kriteria Perspektif Batasan Perbedaan agama dengan kebudayaan3. Pengembangan sumber daya insani Perspektif Sains4. Pengembangan Sumber Daya Insani Perspektif Agama5. Saran-saran jika adaDaftar PustakaLampiran jika adaJika kerangka karangan seperti itu sudah dianggap final, langkah berikutnya adalah penulisan naskah karangan dan koreksi/penyuntingan naskah proses editing, lalu diakhiri dengan pengetikan dan penyajian. 2. Kerangka karya ilmiah Skripsi/TesisJudul “Peran Manajemen Informasi dalam Pengembangan Perusahaan Cor logam di Koperasi Batur Jaya Klaten”.Bab I. Pendahuluan/ Latar Belakang Tujuan Perumusan Ruang Lingkup Kajian Hipotesis jika ada Metode Jenis Populasi dan Data dan Sumber Sumber Data Primer an Teknik Pengumpulan Teknik Analisis Sistematika SkripsiBab II. Kerangka Manajemen dan Manajemen Peran dan PengembanganBab III. Manajemen Informasi dalam Perusahaan Cor Logam di Koperasi Batur Beberapa Jenis Pemerolehan Pengolahan Pendayagunaan InformasiBab IV. Peran Manajemen Informasi dalam Pengembangan Perusahaan Cor Logam di Koperasi Batur Manajemen Informasi dalam Pengembangan Manajemen Informasi dalam Pengembangan Kualitas Sumber Daya Manajemen Informasi dalam Kemitraan dengan Instansi/Lembaga atau Perusahaan Manajemen Informasi dalam Pengembangan PemasaranBab V. Saran-saran. Pada dasarnya, kedua contoh kerangka karangan karya ilmiah itu hanya merupakan dua kemungkinan kerangka dasar dan pola berpikir yang diterapkan dalam menyusun karangan ilmiah. Tidak tertutup kemungkinan adanya pola berpikir lain yang lebih Farida, Metode Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta Pilar Media, Kunjana, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta Erlangga, Gorys, komposisi sebuah pengantar kemahiran bahasa. Jakarta Nusa Indah, Widjono, Bahasa Indonesia. Jakarta PT Grasindo, 2005. Daftar Isi1 Membuat Karangan Dalam Bahasa HAKIKAT RANCANGAN Pengertian Kerangka Manfaat Kerangka Bentuk dan Langkah Penyusunan Kerangka Kerangka Ringkasan Membuat Karangan Dalam Bahasa Indonesia Membuat Karangan dalam Bahasa Indonesia yang baik adalah sebagai berikut HAKIKAT RANCANGAN KARANGAN Membuat Karangan dalam Bahasa Indonesia diawali dengan menyusun rancangan karangan. Dalam menyusun sebuah karangan formal atau karya ilmiah, penulis terlebih dahulu dituntut untuk membuat perencanaan yang baik dan matang. Untuk itu, ada beberapa proses yang harus kita lalui sebelum menulis sebuah karya ilmiah. Proses-proses tersebut meliputi pemilihan topik yang menarik, pembatasan topik yang telah dipilih, pemilihan judul yang menarik dan sesuai dengan topik, penentuan tujuan penulisan, pemilihan bahan untuk penulisan, dan pembuatan rancangan atau kerangka karangan outline. Berbagai kegiatan itu tergolong ke dalam tahap prapenulisan. Pada kesempatan ini, kita hanya akan membahas bagian prapenulisan berupa penyusunan kerangka karangan. Dengan bekal pengetahuan ini, Anda akan berkesempatan menjadi penulis yang baik, paling tidak dalam menghasilkan karya-karya tulis yang ditugaskan kepada Anda. Berawal dari keterpaksaan, lama-lama menjadi sebuah kebiasaan. Baca Juga Tata Cara Menulis Makalah Yang Baik Kegiatan menyusun kerangka karangan sangat penting dilakukan sebelum memasuki tahap penulisan. Gagasan-gagasan yang akan dikembangkan menjadi tulisan utuh dapat dikontrol sejak awal. Untuk itu, mari kita ikuti uraian berikut! Pengertian Kerangka Karangan Sebelum memasuki tahap penulisan karangan, terlebih dahulu kita harus membuat kerangka karangan sebagai tahap prapenulisan. Kerangka karangan adalah “suatu cara untuk menyusun suatu rangka yang jelas dan struktur yang teratur dari isi karangan yang akan digarap” Keraf, 1977 155. Jika dianalogikan dengan struktur tubuh manusia, kerangka karangan itu ibarat kerangka tubuh manusia yang terdiri atas bangunan tulang-tulang yang belum berdaging dan mengisyaratkan pola tubuh manusia yang sesungguhnya. Kerangka karangan sering juga diistilahkan dengan “outline’. Kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang mengandung ketentuan-ketentuan tentang bagaimana dan ke arah mana si penulis harus menyusun dan mengembangkan tulisannya. Kerangka karangan merupakan pola atau bentuk organisasi sebuah tulisan. Pola-pola organisasi itu direncanakan dalam sebuah kerangka otline yang jelas dan struktur yang teratur. Baca Juga Silabus Bahasa Indonesia SMK Semua Program Keahlian Kerangka karangan merupakan tahapan prapenulisan yang harus kita lalui sebelum melakukan kegiatan penulisan. Melalui kerangka karangan, kita akan memetakan dan mengorganisasikan ide, gagasan, pikiran yang akan dituangkan ke dalam tulisan jadi. Pemetaan gagasan-gagasan melalui kerangka karangan akan menuntun penulis pada pengembangan karangan yang tersusun dengan baik, teratur, logis, dan meminimalisasi penyimpangan-penyimpangan ide yang tidak mendukung tema tulisan yang hendak dikembangkan. Manfaat Kerangka Karangan Mengapa sebelum melakukan tahap penulisan karangan, para penulis atau calon penulis sangat dianjurkan untuk menyusun kerangka karangan terlebih dahulu? Terdapat sejumlah manfaat yang bisa dipetik jika dalam proses penulisan sebuah karya tulis melalui tahapan ini dulu. Manfaat-manfaat dimaksud adalah sebagai berikut ini. Kerangka karangan sangat membantu penulis untuk memetakan ide- idenya secara karangan dapat menghindari pemunculan sebuah gagasan secara karangan dapat membantu penulis dalam mengontrol kuantitas dan kualitas gagasan-gagasan yang hendak dituangkan ke dalam tulisan secara memadai dan karangan dapat memandu penulis dalam mengontrol arah dan sasaran tulisannya agar tidak keluar dan menyimpang dari topik dan judul yang telah kerangka karangan, penulis memiliki peluang untuk memperluas bagian-bagian pokok karangan yang telah pemetaan ide-ide dalam kerangka karangan, kevariatifan suasana dalam sebuah karangan dapat dibuat oleh penulis secara karangan akan mempermudah dan membantu penulis dalam mencari bahan tulisan dan sumber-sumber rujukan yang diperlukan. Mengingat besarnya manfaat yang bisa dipetik dari tahapan ini dalam proses menulis, sebaiknya Anda tidak melewatkan tahapan ini dalam kegiatan tulis-menulis. Mulailah dari tulisan-tulisan ringan yang berbasiskan kerangka karangan. Bangun dulu kebiasaan, setelah terbiasa Anda akan memperoleh kemampuan yang luar biasa. Cobalah! Bentuk dan Langkah Penyusunan Kerangka Karangan Jika hendak membuat kerangka karangan, bagaimana bentuknya? Melalui pengumpulan brainstorming ide-ide atau gagasan-gagasan akan terkumpul sejumlah ide yang masih berserakan. Ide-ide belum tersusun dengan rapi dan logis. Ide-ide itu dapat berupa ide umum yang terlahir dalam bentuk kata atau frase, mungkin juga ide yang sudah lengkap dan rinci yang berwujud pernyataan lengkap kalimat. Ide-ide yang berserakan itu akan ditata, dipetakan, diorganisasikan, disusun dalam sebuah kerangka karangan. Kerangka karangan dibuat setelah penulis menetapkan topik tulisan dan merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapainya. Untuk menghasilkan sebuah kerangka karangan yang baik, cobalah ikuti prosedur berikut. Daftarkan seluruh ide yang terbersit dalam benak Anda dan atau yang sudah tersimpan dalam kartu data, yang berkaitan dengan topik yang hendak Anda kerangka kasar/sementara yang berdasarkan ide-ide ide-ide yang terkumpul itu ke dalam rumpun-rumpun topik topik-topik ide itu ke dalam sub-subtopik yang lebih subtopik sebaiknya dinyatakan dalam bentuk pernyataan yang lebih ulang kerangka kasar/sementara tadi untuk dicermati kuantitas, kualitas, dan kelengkapan idenya. Sekedar contoh, mari kita lihat sebuah kerangka kegiatan yang dibuat oleh sebuah organisasi mahasiswa dalam merencanakan sebuah kegiatan. Mula-mula ditampilkan kerangka kasarnya, selanjutnya dijabarkan lagi ke dalam kerangka jadi. Kerangka Kasar Topik Kegiatan Bakti Sosial bagi Korban Gempa Hima Satrasia FPBS- UPI Rencana Kegiatan Kegiatan Pengumpulan Pelaksanaan Bakti Sosial. Setelah kita peroleh sebuah kerangka kasar, tahapan selanjutnya adalah menyusun rincian untuk setiap bagian. Jika contoh di atas kita kembangkan, maka hasilnya akan diperoleh seperti contoh di bawah ini. Contoh Kerangka Karangan Hasil Revisi Topik Kegiatan Bakti Sosial bagi Korban Tsunami di Pangandaran Hima Sastrasia, FPBS UPI. Perencana Bakti Sosial bagi Korban Tsunami di PangandaranPembentukan Panitia P2MPenyusunan rencana pengumpulan danaPenyusunan proposal kegiatanPenyusunan pemetaan wilayah penyebaran proposalKegiatan Pengumpulan DanaPengajuan proposal kepada pihak-pihak terkaitPengajuan proposal kepada alumniPengajuan proposal ke Lembaga/Instansi PendidikanPengajuan proposal ke perusahaan-perusahaanKegiatan Pengadaan Bazar “WMBS Expo”Bursa buku murah dari penerbitPemberdayaan kantin-kantin dan pedagang kaki lima di seputar kampusPemberdayaan potensi-potensi usaha mahasiswaKegiatan Pengumpulan Barang-barang Layak Pakai untuk Disumbangkan dari Civitas Akademik dan Masyarakat Sekitar KampusPengumpulan buku-buku, majalah-majalah, dan bahan bacaan lainPengumpulan baju-baju seragam bekas SD, SMP, SMAPengumpulan peralatan sekolah bekas layak pakaiPengumpulan baju-baju umum layak pakaiKegiatan Persiapan Pemberangkatan Bakti SosialPengadministrasian DanaPenghitungan total dana terkumpul yang berupa uangPengadministrasian, penghitungan, dan pengelompokan barang- barang layak pakaiPenyusunan jadwal Bakti SosialKegiatan Persiapan Alat TransportasiJenis dan jumlah alat transportasi yang akan digunakanPerusahaan/lembaga alat transportasi yang akan dipakaiPenentuan tempat dan waktu keberangkatanPenentuan lokasi yang dituju beserta penyebarannyaPembelian dan pengadaan sembakoPenentuan jenis dan jumlah barang yang akan dibeliPenentuan jadwal pendistribusian sumbangan dan lokasinyaPelaksanaan Bakti SosialKegiatan Pembagian SumbanganPembagian barang-barang layak pakaiPembagian alat-alat tulis, buku-buku, bacaan, dan peralatan sekolah lainnya bagi anak-anak korban TsunamiPembagian Sembako bagi korban TsunamiPembagian baju bekas dan barang-barang layak pakai lainnya bagi korbanKegiatan Pemberian Motivasi bagi Korban TsunamiKegiatan Perbaikan Beberapa Sarana dan Prasarana Penting dan MendesakKegiatan Proses Belajar Mengajar bagi Siswa Korban Tsunami di Tempat Penampungan Demikian, contoh kerangka kegiatan yang dapat dijabarkan ke dalam sebuah tulisan utuh dan atau dapat pula dijabarkan ke dalam bentuk kegiatan- kegiatan nyata dalam tindakan dan perbuatan. Anda bisa membandingkan kerangka kasar pada tahap pertama dan kerangka jadi hasil penyempurnaan dan revisi. Ringkasan Membuat Karangan Dalam Bahasa Indonesia Menulis sebagai suatu proses melibatkan beberapa tahapan kegiatan yang terbagi atas tahap prapenulisan, penulisan, dan pasca penulisan. Tahapan para penulisan merupakan tahap persiapan. Kerangka karangan merupakan tahapan prapenulisan yang harus dilalui oleh kita sebelum melakukan kegiatan penulisan. Melalui kerangka karangan, kita mampu mengorganisasikan ide-ide. Sehingga pemetaan gagasan dalam karangan yang kita hasilkan tersusun secara teratur, logis, dan meminimalisasi kesalahan-kesalahan yang akan muncul dalam penuangan ide. Melalui kerangka karangan, kita berusaha memecahkan topik menjadi subtopik atau mungkin juga dari subtopik yang telah dibuat menjadi sub-subtopik. Penyusunan kerangka karangan sebaiknya dilakukan dengan menyusun kerangka kasar kerangka sementara terlebih dahulu. Setelah kita peroleh sebuah kerangka kasar, maka tahapan selanjutnya adalah menyusun rincian untuk setiap bagian. Referensi Yeti Mulyati,dkk. 2016. Bahasa Indonesia. Tanggerang Selatan Penerbit Universitas Terbuka. Hal

rancangan yang digunakan sebagai acuan membuat karangan disebut