Nationalgeographic.co.id - Sering kali, patung -patung yang berasal dari masa Yunani dan Romawi yang dipajang di museum di seluruh dunia kehilangan kepala. Ini membuat para pejabat museum harus berburu kepala atau mencocokkan kepala dengan batang tubung patung-patung. DekorasiYunani Kuno Luar Lengkungan Bentuk Patung Yunani Klasik 200 cm Tinggi. Semua produk. Patung Logam Luar Ruang (76) Patung Logam yang Dicat (80) Patung Stainless Steel (359) Patung Baja Corten (171) Fitur Air Stainless Steel (43) Fitur Air Baja Corten (26) Patung Fiberglass Luar Ruangan (24) Jelajahi keunikan dan kehalusan setiap ukiran patung yang mencerminkan kehidupan dan kepercayaan masyarakat Yunani Kuno. Lihat bagaimana patung-patung ini menghadirkan mitos-mitos klasik, dewa-dewa yang megah, dan pahlawan-pahlawan yang legendaris. TRIBUNJAMBICOM- Patung David di Piazza Della Signoria, Florence, Italia mungkin menjadi salah satu karya seni paling. TRIBUNJAMBI.COM- Patung David di Piazza Della Signoria, Florence, Italia mungkin menjadi salah satu karya seni paling. Senin, 4 Oktober 2021; Cari. Network. Tribunnews.com; TribunnewsWiki.com; 619 Gambar-gambar gratis dari Patung Yunani. Temukan gambar Patung Yunani Bebas-royalti Tidak ada atribut yang di perlukan Gambar berkualitas tinggi. Patung Yunani dianggap sebagai jenis manifestasi artistik yang menonjol di Yunani. Baik pada zaman dahulu maupun dalam perkembangannya hingga saat ini ditandai dengan menitikberatkan pada keindahan secara magis dan artistik, memberikan detail pada setiap aspeknya sehingga produk akhir tidak diragukan lagi sempurna. topik-topik yang berkaitan. AHrnKMU. – Tamadun Yunani Historis dan Romawi Kuno menjadi akar munculnya kebudayaan barat. Keduanya sama-separas mempunyai andil raksasa bagi jalan dunia ketika ini. Contohnya seni lukis mengalami perkembangan pesat pada zaman Yunani Kuno, ditandai dengan munculnya perspektif visual tiga dimensi. Seni lukis lagi sangat berkembang pesat pada zaman Romawi Historis, yang menjadi awal mula seni lukis modern. Peradaban Yunani Kuno serta Romawi Kuno merupakan arketipe peradaban terbesar di dunia. Banyak hasil ataupun karyanya yang boleh dinikmati hingga detik ini. Sebagai salah satu tamadun marcapada terbesar, Yunani Kuno dan Romawi Kuno punya beberapa perbedaan yang tersendiri. Tahukah kamu apa perbedaan antara peradaban Yunani Kuno dengan Romawi Kuno? Peradaban Yunani Kuno Menurut Erwin Adi Putranto kerumahtanggaan sentral Nur Tamadun Besar Dunia Yunani Kuno 2019, peradaban Yunani Bersejarah diperkirakan berlangsung selama kurang makin sewu tahun dan berpisah saat agama Kristen unjuk. Sebagian raksasa para ahli tarikh menganggap jika peradaban ini merupakan akar susu atau semula mula munculnya Peradaban Barat. Enggak hanya itu, Yunani Kuno juga sangat mempengaruhi kultur Romawi Kuno. Letak geografis kepulauan terdahulu Yunani terletak di bagian selatan Semenanjung Balkan. Pulau Kreta menjadi pulau terbesar dengan posisi nan tinggal politis di Yunani. Tidak namun itu, Pulau Kreta juga menjembatani antara budaya Asia, Afrika, serta Eropa. Baca juga Peradaban Yunani Kuno Peradaban Kreta atau Minoa menjadi pelecok satu penggalan bersumber peradaban Yunani Kuno. Nama Kreta’ diambil berbunga label pulaunya. Cap Minoa’ diambil dari nama rajanya yang memimpin, yakni Minos. Detik itu, karya tulis tidak berkembang pesat dalam kebudayaan Minoa. Cuma, pembuatan kerajinan serta seninya habis berkembang. Contohnya pembuatan tembikar serta seni lukis. Kultur Romawi Kuno Mengutip dari gerendel Romawi Kuno 2019 karya Wilujeng D., letak geografis Romawi produktif di Semenanjung Apenina alias yang waktu ini dikenal dengan Italia. Secara garis osean, kultur Romawi Kuno dibagi menjadi tiga zaman, yakni Kerajaan Romawi 753 SM-509 SM, Republik Romawi 509 SM-27 SM, dan Kerajaan Romawi 27 SM – 395 M, yang menjadi salah satu kekaisaran terbesar di dunia. Agak-agak jumlah warganya mencapai 20 persen dari total populasi marcapada. Kultur Romawi Kuno terlampau kental dengan kecondongan gedung alias arsitekturnya. Tidak hanya itu, sejumlah kata dalam Bahasa Inggris ternyata didapatkan dari peradaban Romawi Bersejarah. Contohnya civilized yang bermula berusul Bahasa Romawi civitas. Selain itu, tamadun Romawi Kuno pun naik daun dengan pengembangan mantra permakluman, ilmu hukum, kesenian, dan tidak sebagainya. Baca kembali Kultur Romawi Kuno Peradaban Yunani Kuno dan Romawi Kuno setara-sekelas berkembang dengan pesat dan berputra banyak karya. Tiba dari gaya bangunan, kesenian hingga ilmu pengetahuan. Kedua peradaban ini memiliki banyak perbedaan. Contohnya dari segi penggunaan bahasa sehari-masa yang tentunya adv amat berbeda. Dilansir pecah situs Ancient Rome for Kids, perbedaan Yunani Kuno dengan Romawi Historis boleh dilihat terbit bervariasi latar, sama dengan seni, bahasa, pemerintahannya, dan lain sebagainya. Jikalau melihat berasal segi seni, basyar Yunani Kuno makin mementingkan keutuhan dalam pembuatan seni. Sementara itu bangsa Romawi Historis lebih mengutamakan sifat realistis, kejadian ini tergambar berusul pembuatan patung berbentuk manusia. Sebagai sebuah imperium, orang Yunani Kuno dan bangsa Romawi Kuno memiliki perbedaan dalam hal memperluas kawasan kekuasaannya. Orang Yunani melakukan penjajahan dan mendirikan protektorat di seputar Laut Mediterania. Sementara itu bangsa Romawi menaklukkan serta memerintah di seluruh daerah Mediaterania. Dari segi penggunaan bahasanya, orang Yunani Kuno memperalat Bahasa Yunani. Sedangkan nasion Romawi menggunakan Bahasa Latin. Baca pun Peradaban Lurah Wai Kuning, Salah Satu Kebudayaan Tertua di Mayapada Lain hanya tiga perbedaan tersebut, tamadun Yunani Kuno dan Romawi Kuno juga n kepunyaan perbedaan lainnya. Apa sajakah itu? Berikut penjelasannya yang dikutip dari situs Difference Between Letak geografis Yunani dan Romawi menjadikan dua negara ini sebagai negara mediterania sebutan untuk negara yang merubung Laut Mediterania. Tetapi, dua negara ini memiliki kondisi geografis yang berbeda. Kota di Yunani Bersejarah dipisahkan oleh pedesaan yang berbukit. Padahal kota Roma terwalak di pedalaman dan posisinya menempel dengan tepi Sungai Tiber. Jika melihat dari segi ekonominya, orang Yunani Kuno menjadikan sektor pertanian ibarat ain pencaharian utamanya, contohnya pertanian sorgum. Sementara itu bangsa Romawi menjadikan perkebunan umpama mata pencahariannya. Contohnya pertanaman berpangku tangan serta petro zaitun. Dari sisi masyarakatnya, nona n domestik peradaban Yunani Kuno tak dianggap ibarat warga negara. Padahal detik Romawi Kuno, perawan menjadi warga negara. Untuk pejabat keluarganya, Yunani Kuno menjadikan anak asuh lelaki sebagai pakar waris resmi ayahnya. Padahal privat Romawi Kuno, kepala keluarganya disebut paterfamilias, yang mana seorang ayah akan teguh menjadi kepala anak bini, meskipun anak laki-lakinya telah berfamili. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Ayo berintegrasi di Grup Telegram “ News Update”, caranya klik link kemudian join. Anda harus install petisi Telegram terlebih dulu di ponsel. Patung Yunani vs Romawi Arca Yunani dan patung Romawi berbeda satu setolok lain dalam hal kecenderungan dan karakteristik mereka. Memang bermoral bahwa seni Yunani dan Roma meningkatkan keluhuran mentah melewati arca-patung yang diproduksi maka itu para serimala dan arsitek. Plong saat yang sama patung-patung ini menunjukkan perbedaan juga. Patung dan arca Yunani dapat berdiri sendiri minus dukungan eksternal. Di sisi lain, patung-reca Romawi membutuhkan semacam dukungan eksternal karena mereka tidak bisa berdiri tegak. Bahkan mereka menggunakan postingan bagi kontributif patung. Ini adalah riuk satu perbedaan utama antara patung-patung Yunani dan Romawi. Orang Yunani menunggangi perunggu terutama dalam pembuatan patung. Di sisi tidak, basyar-orang Romawi terutama dipengaruhi oleh orang Yunani dalam pemanfaatan kangsa, tetapi selain perunggu mereka menggunakan marmer dan porfiri lagi kerumahtanggaan pembuatan patung. Ini adalah perbedaan terdepan antara arca Yunani dan Romawi. Polikrom terakota digunakan dalam rakitan reca-reca Yunani. Polikrom terakota kemudian dicat dengan baik. Di sisi lain, diyakini bahwa bangsa Romawi mencampurkan bahan internal pembuatan reca seumpama langkah penghematan biaya. Perbedaan terdepan lainnya di antara mereka adalah bahwa artis Romawi menciptakan banyak arca. Ini tidak terjadi dengan para seniman Yunani. Para seniman Yunani di sisi enggak, lebih bermakrifat plong mitologi mereka kerumahtanggaan penciptaan reca-patung. Ini enggak terjadi dengan seniman Romawi. Sosok Yunani makin mementingkan atletis, dan mereka berhasil menghasilkan reca-patung pengkhayal. Di sisi lain, anak adam-orang Romawi beriman lega naturalisme. Mereka bukan plus berkepastian sreg mitologi belaka mereka memberi kebaikan berguna lakukan naturalisme dan alhasil menunjukkan minat nan sangat ki akbar internal menciptakan arca makhluk-orang nyata. Bangsa Romawi menciptakan patung-patung mulai sejak kejadian bersejarah di samping menciptakan orang-bani adam konkret. Di sisi lain, para seniman Yunani tak membuat terlalu banyak patung orang sungguhan. Ini adalah alasan utama mengapa reca-reca Romawi menjadi sangat populer mencerminkan tendensi pembuatan patung mereka. Arca-patung bust ini memang membentuk artis Romawi sekali lagi sangat populer. Terlampau menarik bagi dicatat bahwa para pematung Yunani pada awalnya terkonsentrasi pada penciptaan patung-arca kecil saja. Perlahan-lahan mereka berkembang bakal menciptakan arca-patung otak mitologis. Mereka pula meningkatkan diri misal penyelenggara reca marmer juga. Ini adalah bagaimana para pengukir dan artis Yunani berkembang setelah melakukan awal yang lambat. Malah, dapat dikatakan bahwa mereka berkembang dengan cepat lagi seandainya dibandingkan dengan rekan-rekan Romawi mereka. Ini juga merupakan perbedaan terdahulu antara arca Yunani dan Romawi. Di sisi enggak, para artis dan pematung Romawi plong awalnya mengepas melestarikan budaya dan tradisi patung, dan karenanya mengikuti karya para seniman Yunani dengan sangat dempet. Setelah itu, seiring berjalannya waktu mereka mengembangkan gaya pembuatan patung yang unik. Inilah perbedaan antara dua gaya penting penciptaan reca, yakni, Yunani dan Romawi. Reca Yunani vs Romawi Patung Yunani dan patung Romawi berbeda suatu setolok tidak privat situasi gaya dan karakteristiknya. Memang etis bahwa seni Yunani dan Roma mencapai ketinggian baru melalui patung-patung yang diproduksi oleh para pengukir dan arsitek. Pada saat nan selaras, reca-patung tersebut juga menunjukkan perbedaan. Patung dan pahatan Yunani dapat berdiri sendiri sonder dukungan eksternal segala kembali. Di sisi lain, patung Romawi membutuhkan semacam penyangga eksternal karena tak dapat mengalir perlahan-lahan tegak. Malar-malar mereka menggunakan kayu untuk menopang patung. Inilah keseleo suatu perbedaan terdahulu antara arca Yunani dan Romawi. Orang Yunani menggunakan tin terutama dalam pembuatan patung. Di sisi enggak, insan Romawi terutama dipengaruhi oleh makhluk Yunani dalam penggunaan kaleng, tetapi selain kangsa mereka juga menggunakan pualam dan porfiri privat pembuatan reca. Ini adalah perbedaan terdahulu lainnya antara reca Yunani dan Romawi. Polikrom terakota digunakan dalam pembuatan patung Yunani. Polikrom terakota kemudian dicat sebatas kemas. Di jihat enggak, diyakini bahwa orang Romawi mencampurkan bahan dalam pembuatan patung sebagai tindakan penghematan biaya. Perbedaan penting lainnya di antara mereka adalah bahwa seniman Romawi menciptakan banyak patung. Enggak demikian halnya dengan seniman Yunani. Para seniman Yunani di jihat lain, lebih melakoni puas mitologi mereka kerumahtanggaan invensi patung. Ini tidak terjadi sreg seniman Romawi. Orang Yunani makin menitikberatkan atletis, dan mereka berhasil menghasilkan patung idealis. Di sisi tidak, basyar Romawi berkeyakinan puas realisme. Mereka tidak plus beriman pada mitologi semata-mata mereka memfokuskan faktualisme dan hasilnya menunjukkan minat yang lewat segara internal menciptakan patung-patung bani adam cak benar. Bangsa Romawi menciptakan reca hal bersejarah selain menciptakan orang sungguhan. Di sisi enggak, artis Yunani tidak bersisa banyak membuat patung manusia sungguhan. Ini yaitu alasan terdepan mengapa patung Romawi menjadi begitu populer, mencerminkan kecondongan pembuatan patung mereka. Patung arca ini memang takhlik para artis Romawi sangat naik daun juga. Menarik kerjakan dicatat bahwa para pemahat Yunani pada mulanya cuma berkonsentrasi sreg pembuatan reca-patung mungil. Secara bertahap mereka berkembang lakukan membuat patung-arca karakter mitologis. Mereka pun meningkatkan diri sebagai penggarap arca marmer. Beginilah kejayaan pemahat dan artis Yunani setelah mewujudkan awal yang lambat. Faktanya, boleh dikatakan bahwa mereka kembali berkembang pesat jika dibandingkan dengan rekan Romawi mereka. Ini juga merupakan perbedaan utama antara arca Yunani dan Romawi. Di sisi lain, seniman dan pematung Romawi plong awalnya mencoba melestarikan budaya dan pagar adat patung, dan alhasil mengajuk karya seniman Yunani dengan sangat cermat. Sesudah itu, seiring masa mereka meluaskan kecenderungan pembuatan perawakan mereka yang unik. Inilah perbedaan antara dua gaya terdepan invensi reca, adalah Yunani dan Romawi. - Tidak perlu malu untuk mengakui bahwa setiap kali berhadapan dengan patung laki-laki Yunani klasik Anda akan memfokuskan pandangan pada bagian selangkangan. Lalu terbersit pertanyaan “mengapa ukuran penisnya sedemikian kecil?” Bukan. Bukan karena patung melambangkan pria pengidap mikro-penis. Tetapi karena masyarakat Yunani klasik menetapkan standar maskulinitas berdasarkan ukuran penisnya. Bukan pula mengikuti rumus “semakin besar, semakin maskulin”, tetapi sebaliknya. “Orang Yunani menghubungkan penis kecil yang tidak ereksi dengan moderasi, yang merupakan salah satu kebajikan utama serta yang membentuk pandangan mereka tentang maskulinitas ideal,” kata Andrew Lear, pengajar di tiga kampus—Harvard, Columbia, NYU—kepada Olivia Goldhill dari Quartz. Olivia mengutip ulasan sejarawan seni Ellen Oredsson dalam laman blognya. Lelaki Yunani ideal adalah mereka yang “rasional, intelektual, dan otoritatif”. Dengan kata lain, elemen-elemen yang membentuk maskulinitas ialah tingkat kecerdasan, kewibawaan, dan kebijaksanaan lelaki yang bersangkutan. Sosok yang demikian bisa ditemukan pada patung pahlawan, dewa-dewa, atau atlet. Alih-alih selangkangan, para tokoh berbadan tegap itu sebenarnya meminta orang-orang untuk memfokuskan penilaian pada pemikiran serta karakter mereka. Kebalikannya adalah tokoh-tokoh dengan penis berukuran besar dan dalam kondisi tegang beberapa ada yang melebihi ukuran normal. Mereka diperlakukan sebagai manifestasi lelaki tidak ideal. Andrew mencontohkan Satyr, tokoh mitologi Yunani yang berwujud setengah manusia setengah kambing. Satyr menghuni hutan dan pegunungan. Ia dekat dengan Dionisos, dewa anggur yang gemar berpesta. Satyr juga digambarkan sebagai pemabuk yang menampakkan sifat penuh nafsu liar. Oleh sebab itu, dalam wujud patung, ia memiliki penis tegang yang berukuran besar. Satyr mewakili lelaki yang tidak maskulin dalam pandangan Yunani klasik karena selama hidup hanya dikontrol oleh nafsu dan dorongan seksual. Andrew mencatat, selain Satyr, patung orang jompo juga mewakili lelaki tidak ideal sebab kadang digambarkan memiliki penis berukuran besar. Ellen menegaskan standar ini tidak ada hubungannya dengan performa di ranjang. “Para lelaki Yunani yang ideal itu tetap dimungkinkan sering berhubungan seks. Tapi ini tidak ada korelasinya dengan ukuran penis. Penis yang kecil memungkinkan mereka untuk tetap terlihat tenang dan logis.” Aristofanes, penulis naskah drama Yunani yang hidup sekitar tahun 448-385 SM, pernah menyinggung filosofi penis dalam salah satu lakonnya yang berjudul Awan Nephelai. Penis besar ia setarakan dengan “kulit pucat”, “dada tak bidang”, dan “sikap cabul”—karakteristik yang tidak atletis dan tidak terhormat untuk anak muda Yunani. Standar lelaki ideal versinya adalah yang memiliki “dada yang berkilau, kulit cerah, bahu bidang, lidah kecil, pantat kuat dan zakar kecil.” Paul Chrystal dalam bukunya In Bed with the Ancient Greeks 2016 menelusuri penggambaran penis turut muncul pada lukisan vas Yunani klasik. Penafsiran atas simbolisasi kemaluan laki-laki telah membuat banyak pihak terobsesi, katanya, baik yang berprofesi selaku sejarawan, antropolog, bahkan pengunjung museum. Sebagaimana Andrew dan Ellen kemukakan, Paul menyimpulkan penis kecil yang tidak disunat menjadi tanda kebangsawanan dan keunggulan kultural dalam standar Yunani klasik. Sebaliknya, penis besar nan tegang menandakan pemiliknya sebagai sosok yang “vulgar, melanggar norma, dan terkesan barbar”. “Penis kecil cocok dengan idealisme Yunani mengenai kerupawanan seorang laki-laki. Organ prostetik besar adalah bahan olok-olok. Di panggung komedi, pemeran karakter si bodoh’ pasti berpenis besar, menandakan kebodohan yang lebih dekat ke binatang buas ketimbang manusia.” Pada kebudayaan lain penis besar diartikan punya kemampuan reproduksi yang dahsyat pula. Ayah yang hebat ialah yang mampu menghasilkan banyak keturunan. Dengan kata lain, lebih mampu menjaga garis keturunan. Di Yunani klasik, menurut Paul, konsepnya dibalik serta terdengar agak aneh. Penis kecil justru dipandang sebagai lambang kesuburan sebab menghasilkan jarak yang lebih pendek bagi sperma untuk melakukan perjalanan menuju pembuahan sel telur. “Lihat Zeus dia memiliki empat-puluh-lima anak yang seluruhnya dihasilkan dari penis yang ukurannya jelas tidak spektakuler.” Paul menambahkan kulup turut dinilai amat penting. Ukurannya bisa sangat panjang, bahkan ada yang melebihi tiga perempat panjang penis. Penggambarannya kebanyakan terlihat bukan pada patung, tapi pada lukisan vas. Salah satu yang paling terkenal adalah lukisan pada vas bunga merah Attic yang disebut-sebut sebagai karya pelukis Sosias. Infografik Penis kecil patung yunani. luar vas memperlihatkan gambar di mana prajurit setengah dewa Akhilles membalut lengan sahabat baiknya, Patroklos. Penis berkulup panjang milik Patroklos terpampang amat jelas. Kulup panjang dianggap setara dengan penis berukuran besar mewakili jiwa yang kelewat erotis serta penuh kecabulan. Beberapa literatur menyinggung tema ini. Salah satunya satire karya Lucian dari Samosata 125-180 SM. Judulnya Lexiphanes. “’Tentu saja,’ kubilang, yang kamu maksud bukan Dion yang terkenal itu, kan, pemuda brengsek-berzakar-menggantung, pengunyah damar yang hobi masturbasi serta bertindak cabul setiap kali dia melihat seseorang dengan penis besar dan kulup panjang.” Dunia bergerak, berevolusi menjauhi standar Yunani klasik. Kini ukuran penis yang kecil menjadi isu yang membuat kaum Adam tidak percaya diri. Maskulinitas diasosiasikan dengan penis besar sebab dianggap akan lebih memuaskan pasangan. Merujuk kembali ke laporan Quartz, faktor pendorong perubahan cara pandang itu bisa bermacam-macam. Ada yang menengarai dampak popularitas pornografi. Ada yang mendakwanya sebagai manifestasi body shaming—serupa yang perempuan hadapi melalui perbandingan antar-fisik. Andrew mengatakan, baik di masyarakat Yunani klasik maupun kekinian, ukuran penis sebenarnya tidak ada hubungannya dengan performa di ranjang. Ini bukan opini, tapi telah melalui berbagai uji ilmiah. Salah satunya riset kolaborasi King’s College London dan London NHS yang dipublikasikan Maret 2015. Dikutip dari Independent, tim peneliti menyimpulkan bahwa ukuran penis tidak berkorelasi dengan kepuasan dalam hubungan demikian, Andrew juga menegaskan yang sebaliknya pemilik penis kecil belum tentu orang dengan tingkat intelektualitas atau kebijaksanaan yang mumpuni. “Laki-laki Yunani kerap saling bertemu dalam kondisi telanjang selama berada di gimnasium. Jadi mereka pasti menyadari, bahwa tidak setiap pria bijak memiliki penis kecil, dan tidak setiap pria cabul berpenis besar.” - Sosial Budaya Penulis Akhmad Muawal HasanEditor Windu Jusuf Yunani Purba memberi sumbangan besar kepada perkembangan budaya dunia. The arca Yunani Tamadun purba yang sangat maju memungkinkan untuk menunjukkan pandangan dunia yang holistik dan harmoni oleh orang purba, untuk mencerminkan kesempurnaan moral dan fizikal seseorang dalam model tiga dimensi. Indeks1 arca zaman kuno Zaman zaman hellenistik Tamadun Yunani yang hebat kemudiannya ditakrifkan oleh sejarawan sebagai tamadun Hellenic lahir sekitar abad ke-XNUMX SM daripada penyatuan beberapa orang penceroboh seperti Dorian yang, selepas pertempuran biadab dan ganas, menetap secara definitif sekitar abad ke-XNUMX SM di wilayah itu. Semenanjung Yunani dan penduduk tempatan yang mereka temui secara beransur-ansur sepanjang perjalanan mereka. Tamadun purba yang terbentuk dari semasa ke semasa mula berkembang dan berkembang dalam banyak sektor seperti ketenteraan, perdagangan dan sosial. Dorongan positif yang hebat diberikan terutamanya oleh bidang seni berkat kerja dan bakat artis terkenal dan unik. Dalam bidang seni, salah satu bentuk seni yang paling banyak digunakan di mana artis Yunani benar-benar menonjol hingga ke tahap kesempurnaan adalah arca yang bersama-sama dengan patung-patung terkenal mereka, mujur tiba ke zaman kita, membawa tamadun Yunani purba ke Olympus seni. Seni Yunani Purba menjadi tiang dan asas di mana seluruh tamadun Eropah berkembang. Arca Yunani Purba adalah subjek istimewa. Tanpa arca purba, tidak akan ada karya cemerlang Renaissance, dan sukar untuk membayangkan perkembangan selanjutnya seni ini. Patung-patung di Greece telah memainkan peranan penting dalam kehidupan manusia. Mereka diletakkan di tempat yang paling penting, mereka digunakan untuk menghiasi kuil, mereka didirikan untuk menghormati pemenang Sukan Olimpik. Mereka dipasang di kubur untuk mengenang si mati, mereka digunakan untuk menghiasi bangunan awam. Arca klasik dan Hellenistik ini secara langsung mempengaruhi arca Rom dan juga arca Barat dalam fesyen hari ini. Yunani Purba, seperti budaya lain, mengalami pelbagai tempoh dalam perkembangannya. Setiap daripada mereka dicirikan oleh perubahan dalam semua jenis seni, termasuk arca. Oleh itu, adalah mungkin untuk mengesan peringkat utama pembentukan bentuk seni ini, menerangkan secara ringkas ciri-ciri arca Yunani kuno dalam pelbagai tempoh perkembangan sejarah negara ini. Gambaran keseluruhan kerja arca dalam tiga tempoh kardinal sejarah seni Yunani mendedahkan peningkatan berterusan dalam gaya dan teknik penghasilan, daripada imobilitas kepada pergerakan. Ia adalah model yang ideal untuk pengukir yang ingin mencari cara mereka sendiri dalam profesion, mengambil pengajaran daripada kajian penglihatan tubuh manusia oleh sarjana kuno arca Yunani. Kebanyakan patung marmar telah dimusnahkan, yang gangsa telah dileburkan kerana orang Kristian berusaha untuk membersihkan Yunani daripada paganisme. Empat daripada tujuh keajaiban purba dunia, Patung Zeus, Kuil Artemis, Colossus of Rhodes dan Rumah Api Alexandria adalah monumen Yunani. Hari ini mereka tidak wujud, kita tidak dapat menghargai kehebatan karya seni ini. Tetapi banyak arca Yunani kekal di galeri terkenal di seluruh dunia. zaman kuno Zaman Arkaik adalah zaman pertama dalam sejarah seni Yunani kuno, bermula pada 700 SM. C. dan berakhir pada 480 a. C. Istilah "kuno" ialah istilah Yunani yang bermaksud "awal." Ia digunakan untuk menggambarkan banyak peristiwa dalam seni yang berlaku pada peringkat awal budaya Yunani. Oleh itu, arca zaman ini menunjukkan kemahiran awal yang dipamerkan oleh pengukir Yunani. Peringkat ini adalah peringkat pegun di mana kepingan dicipta tanpa pergerakan atau fleksibiliti. Patung-patungnya dicirikan oleh simetri dan ketegaran bentuk. Ciri-ciri penting figura manusia diserlahkan. Tokoh lelaki berbogel, arca yang dikenali sebagai figura Kuros adalah bogel kerana para atlet berbogel semasa Sukan Olimpik. Mereka mempunyai kaki kiri di hadapan. Sebaliknya, arca wanita yang dipanggil Korai anak dara berpakaian lengkap. Pose untuk figura yang dipahatnya termasuk berdiri, melutut, dan postur duduk. Orang Yunani terutamanya mengukir patung dewa dan dewi dalam rupa lelaki, wanita dan kanak-kanak. Pengukir moden jarang menggunakan jenis arca Kuros dan Korai. Oleh kerana kekurangan pembangunan kemahiran, figura arcanya tidak digambarkan secara realistik. Dalam keinginan mereka untuk melihat senyuman, orang Yunani memberikan bibir mereka ekspresi melengkung, yang pengkritik seni memanggil "senyuman kuno." Ia adalah satu bentuk senyuman yang diekspresikan secara buatan pada wajah patung-patung itu akibat kekurangan kemahiran memahat. Era pertama arca Yunani bersejarah dipengaruhi oleh patung Mesir kuno. Arca tradisional Yunani pada masa itu dianggap tidak semulajadi dan tidak fleksibel. Badan arca kali ini dikritik kerana dihimpunkan seolah-olah dari kepingan. Dapat dilihat patung-patung tersebut telah diukir daripada bongkah segi empat tepat. Ini bukan potret, tetapi perwakilan simbolik tuhan. Kadangkala, ia juga berfungsi sebagai patung orang yang telah meninggal dunia atau sebagai monumen kepada pemenang Sukan Olimpik. Contoh menarik bagi tokoh wanita kuno ialah Dewi dengan Delima 580-570 SM dan Dewi dengan Arnab kira-kira 560 SM. Di antara imej lelaki, kumpulan arca Cleobis dan Biton menonjol, yang penciptanya ialah pengukir terkenal Polimedes de Argos pada akhir abad ke-560-550 SM. Keringanan, kehalusan dan keceriaan membezakan karya-karya tuan Ionia lama. Contoh yang paling terkenal dianggap sebagai Shadow Apollo, dicipta pada XNUMX-XNUMX SM Arca monumental menduduki tempat penting dalam seni pada masa itu. Adalah menjadi kebiasaan untuk memaparkan mitos Yunani Purba yang paling ingin tahu dan penting. Pertimbangan yang teliti terhadap komposisi pedimen Kuil Artemis sekitar 590 SM membolehkan anda menikmati tontonan plot yang berkembang pesat dan menarik dari mitos terkenal Medusa, Gorgon dan Perseus yang mulia. Zaman klasik Dalam tempoh klasik antara abad ke-XNUMX dan ke-XNUMX SM imej menunjukkan pergerakan terkawal dan keharmonian antara ketegangan dan kelonggaran. Contraposto digunakan untuk ini pendirian yang santai dan semula jadi yang membawa berat badan anda pada sebelah kaki supaya pinggul bertentangan dinaikkan untuk menghasilkan lengkungan yang santai dalam badan. Bahagian belakang sedikit melengkung dalam kedudukan itu. Sudut pandangan yang berbeza kini diambil kira imej boleh dilihat dari semua sisi, ia tidak lagi bertujuan hanya untuk dilihat dari kedudukan hadapan. Dalam tempoh ini, seni Yunani mencapai kemuncaknya. Arca itu terkenal kerana fleksibiliti dan kajian komprehensif tentang perwakilan pergerakan. Pemerhatian kritikal dan kajian anatomi manusia membawa kepada penciptaan tokoh arca dalam realisme penuh dan dalam perkadaran yang betul. Semasa zaman klasik arca Yunani, karya kuno yang paling terkenal telah dibuat. Batu dan gangsa menjadi pilihan bahan yang popular pada masa ini. Orang Yunani kuno memberikan patung-patung ini banyak pose aktif. Arca Yunani purba zaman klasik mungkin tertumpu pada pergerakan, tetapi wajah pada patung-patung ini sebahagian besarnya tabah. Hanya orang gasar dipercayai menunjukkan emosi mereka di khalayak ramai. Kemanusiaan ditunjukkan sebagai ideal dalam arca seni Yunani kuno. Karya agung Yunani klasik dibezakan oleh keharmonian, perkadaran ideal, yang bercakap tentang pengetahuan yang sangat baik tentang anatomi manusia, serta kandungan dan dinamik dalaman. Dalam era klasik, arca terkenal seperti Athena Parthenos, Olympian Zeus, Discobolus, Doryphorus dan banyak lagi telah dicipta. Sejarah telah mengekalkan untuk anak cucu nama-nama pengukir yang paling cemerlang pada masa itu Polykleitos, Phidias, Myron, Scopas, Praxiteles dan banyak lagi. Tempoh klasik dicirikan oleh kemunculan tokoh wanita bogel pertama Amazon yang Terluka, Aphrodite of Cnidus, yang memberikan gambaran tentang kecantikan wanita yang ideal pada zaman kegemilangan zaman dahulu. Pedimen Kuil Athena Aphaia 500-480 SM, membolehkan untuk mengesan peralihan dari kuno pedimen barat kepada cita-cita baru pedimen timur, diiktiraf sebagai contoh ciptaan yang sangat mengagumkan yang dibuat dalam Klasik Awal. pentas. Gabungan harmoni tenaga pergerakan dan keagungan figura menandakan saat apabila zaman klasik hebat menggantikan zaman klasik kuno. Pencapaian paling ketara dalam peralihan ini ialah penciptaan patung Poseidon sekitar 450 SM. Mungkin salah satu arca yang paling terkenal dan terkenal di dunia dari zaman klasik ialah Pelempar Cakera Myron, yang merupakan penjelmaan sempurna model atlet ideal yang dibayangkan oleh orang Yunani purba. Patung ini menggambarkan atlet muda yang hendak melontar cakera. Anda boleh melihat ketegangan semua bahagian badan yang mendahului pukulan sebenar. Keseimbangan fizikal yang sempurna mesti mencerminkan nilai moral atlet itu sendiri, bersedia untuk melampaui batas dan meningkatkan nilai murninya. zaman hellenistik Ini adalah tempoh ketiga dan terakhir dalam sejarah arca Yunani kuno, bermula pada 323 SM. C. dan berakhir pada abad “Hellenistik” merujuk kepada seni yang berkembang di bawah pengaruh Greece di negara-negara Mediterranean semasa pemerintahan Alexander the Great. Di dalam pusat-pusat kebudayaan dunia Helenistik, beberapa akademi muncul yang berurusan dengan analisis serius dari pelbagai bidang, termasuk seni, kesusasteraan, dan perubatan. Kanun direka untuk menilai kualiti arca. Ini membawa kepada peningkatan minat dalam sistem perkadaran dalam arca. Karya-karya itu dicirikan oleh realisme, emosi yang melampau, gerak isyarat yang berlebihan, otot dan bentuk. Dinamik gerakan adalah tepat, angin bertiup melalui bulu sayap dan lipatan pakaian dapat dilihat dengan terperinci yang tidak dapat dijelaskan. Para pengukir meneroka pergerakan tiga dimensi. Salah satu kemajuan pertama dalam arca dalam tempoh ini adalah minat yang besar dalam potret. Persamaan individu tidak terdapat dalam kedua-dua arca kuno dan klasik, tetapi dominan dalam arca Yunani Helenistik. Tidak semua orang dapat melihat perbezaan antara arca Yunani kuno pada zaman klasik dan arca seni tradisional Yunani pada zaman Helenistik. Zaman purba Yunani lewat dicirikan oleh pengaruh oriental yang kuat pada semua seni secara umum dan arca khususnya. Foreshortenings kompleks, langsir indah, muncul dalam banyak butirannya. Emosi dan perangai oriental menembusi ketenangan dan keagungan klasik. Aphrodite of Cyrene, penuh dengan keghairahan, malah beberapa godaan, salinan boleh dikagumi di Muzium Vatican. Komposisi arca yang paling terkenal pada era Helenistik ialah Laocoön dan anak-anaknya oleh Agesander of Rhodes karya agung itu dipelihara di salah satu muzium Vatican. Gubahan ini penuh dengan drama, plot itu sendiri menunjukkan emosi yang kuat. Ketepatan dan realisme yang menakjubkan, serta emosi yang kuat, menarik perhatian dan memukau penonton moden. Semua ini bertujuan untuk memberikan karya emosi dan perangai, benar-benar luar biasa untuk seni Yunani Purba pada zaman dahulu. Arca terkenal ini nampaknya telah banyak menyentuh tahap intim, malah Michelangelo Buonarroti yang hebat sejak kebelakangan ini. Malah, arca Laocoön ditemui di Rom semasa penggalian arkeologi dan Michelangelo muda begitu terpesona dengan patung itu dan pergerakannya yang sangat nyata yang menyampaikan emosi yang kuat sehingga dia tertarik dengan arca Yunani klasik. Dan kita dapat melihat pengaruh ini apabila kita mengagumi beberapa karya pengukir yang hebat. Berikut adalah beberapa pautan yang menarik arca mesir seni bina mesir seni bina Rom Kandungan artikel mematuhi prinsip kami etika editorial. Untuk melaporkan ralat, klik di sini. translation by you can also view the original English article Selamat datang kembali ke seri kami tentang sejarah seni! Dari Mesir Kuno kita bergerak ke utara, menyeberangi Laut Tengah ke Yunani! Rumah bagi gerabah khas, patung-patung cemerlang, dan kolom, begitu banyak kolom, seni dan budaya Yunani Kuno memiliki pengaruh besar pada sejarah dan banyak budaya modern. Mari kita bahas sebuah ringkasan tentang beberapa kontribusi paling berpengaruh yang dimiliki orang-orang Yunani terhadap sejarah seni. Laocoön dan anak-anaknya. Sumber GambarTembikar Tidak seperti di artikel lain dalam seri ini, kita akan fokus pada gaya seni yang berbeda daripada memberikan garis waktu. Kita akan mulai dengan tembikar. Kami sudah melihat tembikar di Mesopotamia dan Mesir Kuno. Karena ada beberapa tumpang tindih antara budaya ini di garis waktu, anda akan melihat beberapa kesamaan dalam hal gaya dan struktur. Sering dicat dengan sangat rinci, kapal ini kebanyakan terbuat dari terakota dan cukup tahan lama. Corpus Vasorum Antiquorum telah mencatat lebih dari keping tembikar yang ada saat ini di koleksi pribadi dan publik di seluruh dunia. Tembikar Protogeometrik. Sumber GambarTembikar Yunani dapat dibagi menjadi dua kategori patung-patung atau kapal yang berguna. Anda dapat mengetahui penggunaan kapal dari bentuknya, atau setidaknya sejarawan melakukan yang terbaik untuk melakukannya. Kegunaan dan bentuknya meski tidak terbatas amphora untuk penyimpanan atau pengangkutan, krater sebagai kapal pencampur, kylix atau gelas, dan aryballos untuk parfum. Sementara beberapa bagian sangat polos, ada pula yang rumit dalam dekorasi lukisnya. Dekorasi ini berkembang cukup lama, dari gaya protogeometrik 1050-900 SM, dengan desain minimalis, dengan gaya geometris 900-770 SM, dengan koleksi segitiga, yang digunakan di seluruh kapal. Setelah geometris muncul Orientalizing style 725-625 SM berkat pengaruh dari Asia Minor. Hewan, mistis dan nyata, bergabung dengan motif bercat di sekitar bagian tengah kapal. Orientalizing Style Pottery. Sumber gambarSelanjutnya muncul gaya tembikar yang paling dikenal dari Yunani Kuno sosok hitam 620-480 SM. Saat membahas sejarah seni, saya menjadi sangat bersemangat dengan perkembangan karya kiasan yang terlihat di Yunani Kuno. Ada semacam kesempurnaan yang dicapai oleh orang-orang Yunani dalam pemahaman mereka tentang anatomi, dan melihat tembikar hitam, anda dapat melihat beberapa pencapaian itu berkembang. Tembikar Gambar Hitam. Sumber yang digunakan untuk menciptakan gaya khas ini melibatkan melukis ke dalam vas dengan bubur tanah liat yang berubah menjadi hitam setelah potongan tembikar dicat. Sebagian besar desain "dicat" dengan kuas sementara dengan rinci dan bentuk garis dipotong ke tanah liat sehingga kapal bisa menampakkan diri. Keajaiban sesungguhnya terjadi saat proses penembakan. Pada 800°C, vas bunga berubah menjadi merah-oranye dan kemudian pada suhu 950 ° C, dengan ventilasi ditutup di kiln untuk membantu mengeluarkan oksigen, vas menjadi hitam. Buka ventilasi di tahap akhir dan vas dikembalikan ke oranye merah berkat kembalinya oksigen, kecuali bagian "dicat" yang tetap hitam. Seperti yang saya katakan, itu sihir atau sains. Patung Seperti dalam pengembangan tembikar, orang-orang Yunani akhirnya berfokus pada karya figuratif yang hebat di patung mereka. Selain itu, pahatan diproduksi dengan berbagai bentuk termasuk seni, peringatan publik, persembahan di kuil, dan banyak lagi. Mari kita membagi kontribusi mereka terhadap sejarah patung menjadi tiga tahap Archaic, Classical, dan Hellenistic. Sama seperti keseluruhan artikel ini, ada lebih banyak sejarah, dan kami akan menjelaskannya. Patung Archaic Mungkin terinspirasi oleh Mesir dan Mesopotamia, karya-karya kiasan ini diukir dengan batu. Subjek yang paling umum adalah pemuda yang berdiri tegak, seorang gadis terbungkus kain, dan seorang wanita duduk. Walaupun kasar dalam hal akurasi dibandingkan dengan karya sesudahnya, bahkan angka-angka ini menunjukkan pemahaman yang lebih besar tentang anatomi daripada era lain pada titik ini dalam sejarah. Seperti halnya budaya lain, banyak karya yang terjalin dengan tokoh agama. Patung Kleobis dan Biton. Sumber GambarKarena Tuhan mereka kebanyakan terlihat manusiawi, patung dapat memusatkan perhatian pada tubuh manusia dengan sangat rinci tanpa gagasan untuk berfokus pada kemanusiaan sebagai subjek seni sebagai pertentangan dengan gagasan tentang penyembahan. Sikap semacam itu akan terlihat dalam budaya lain, dan sebenarnya tidak pernah ada sesuatu yang anda lihat tercermin di Yunani Kuno. Patung Klasik Periode ini sering disebut sebagai revolusioner untuk keterampilan para pemahat Yunani. Proporsi anatomi benar, dan tubuh diperlunak dan realistis, meski diidealkan begitu banyak enam bungkus - patung itu sesuai. Ini adalah perubahan besar antara manusia "Apakah itu terbuat dari perunggu?" Bantuan. Museum Arkeologi Nasional di Athena. Sumber GambarPatung relief menghiasi dinding luar candi selama di masa ini, meski banyak potongan ini telah hilang, dan hanya fragmen yang tersisa. Perkembangan menarik lainnya adalah personalisasi patung pemakaman. Sebelumnya mereka terlihat kaku dan generik selama masa Archaic, tapi sekarang mereka menampilkan orang sungguhan, biasanya almarhum dan anggota keluarga. Dengan berjalannya waktu, seiring pada kenyataannya, menunjukkan bagaimana humanistik masa klasik berkembang. Ini juga sesuatu yang kita lihat tercermin dalam budaya Yunani Kuno, pemerintahan, dan lebih banyak lagi saat melihat keseluruhan gambar. Patung Helenistik Periode patung ketiga dan terakhir kami adalah periode Helenistik atau Hellenic. Seperti pada periode sebelumnya, pahatan lebih naturalistik. Subjek sehari-hari seperti rakyat biasa, hewan, dan lebih menjadi populer. Subjek ini ditunjukkan dengan cara yang lebih ekspresif dan energik. Joki Artemision. Sumber GambarJoki Artemision adalah contoh terbaiknya kuda bergerak dan anak itu, yang duduk di punggungnya, condong ke depan. Seolah-olah mereka membeku dalam waktu daripada menjadi sebuah patung. Segala sesuatu dari otot kuda sampai rambut kusut anak itu dalam keadaan bergerak, dipelihara untuk selamanya dalam bentuk perunggu. Salah satu patung paling terkenal yang pernah ada, Venus de Milo Aphrodite of Milos, diciptakan pada periode ini. Colossus of Rhodes, patung setinggi 98 kaki 30 meter tingginya juga diciptakan sekitar masa ini, bersama dengan potongan besar lainnya. Sayangnya, hancur dalam gempa pada 226 SM. Koin Gold 20-stater dari Eucratides. Sumber GambarSementara orang-orang Yunani tidak menciptakan penggunaan koin untuk mata uang yang nyata, mereka pasti mendorong penggunaannya, yang mempengaruhi desain mata uang untuk sisa sejarah. Potongan cakram logam dengan boneka atau dewa adalah penting dalam profil di satu sisi dan informasi tambahan atau desain di bagian belakang - saat anda melihat koin mereka, tidak ada banyak perbedaan antara keduanya dan seperti koin yang kebanyakan negara gunakan saat ini. Arsitektur Bangunan capitol di seluruh dunia terpengaruh dari arsitektur Yunani? Tanpa kolom yang bagus, di situlah! Saya kira banyak tidak memiliki kolom, tapi begitu banyak yang melakukannya, dan anda bisa menyalahkan orang-orang Yunani atas kontribusi arsitektur ini. Saat membahas arsitektur Yunani, kita biasanya memulai pada periode klasik dan seterusnya. Sebelum itu, banyak bangunan terbuat dari bata lumpur dan telah hilang akibat dimakan waktu seperti juga banyak kesenian. Ada banyak hal yang bisa dibicarakan dengan bangunan Yunani, tapi karena fokus kita adalah seni, kita akan membahas kolom karena mereka telah menjadi fitur dekoratif di zaman. Gaya kolom Doric, Iconic, dan Corinthian. Sumber Gambar, Kredit Citra, Sumber tiga orde arsitektur yang digunakan di Yunani Kuno Doric, Ionic, dan Corinthian. Kolom Doric biasanya lebih lebar dan lebih pendek dari dua gaya lainnya. Berbeda dengan dua lainnya, mereka tidak memiliki dasar, bersikap datar di lantai kuil. Modal itu bagian atas kolom cukup sederhana dan sedikit berkobar. Kolom ionik adalah kolom dengan huruf besar seperti gulir. Kemungkinan besar apa yang paling anda pikirkan saat gagasan tentang kolom Yunani muncul di kepala anda saya berasumsi. Akhirnya, kolom Korintus adalah yang paling mewah, yang menampilkan segala jenis tumbuh subur, hijau, dan bahkan sosok kecil di ibu kota mereka. Gaya ini juga digunakan di Roma dan membawa pengaruh lain dalam arsitektur Romawi. Lukisan Beberapa bentuk lukisan umum di Yunani Kuno adalah lukisan panel dan dinding. Lukisan panel dilakukan pada papan kayu panel dalam encaustic lilin ​​atau tempera. Seperti seni di atas, banyak lukisan berbentuk kiasan, meski tidak ada yang bisa bertahan sampai ke era modern. Lukisan yang ada kebanyakan lukisan dinding, lukisan dilakukan dengan plester basah segar. Salah satu tablet Pitsa. Sumber GambarDeskripsi lukisan panel dan penciptanya dicatat dalam literatur saat itu. Satu set panel, tablet Pitsa, bertahan, menunjukkan kemampuan artistik pada periode Archaic. Panelnya adalah papan kayu yang dilukis di atas plesteran dengan gambar-gambar yang dilukis pigmen mineral. Mereka menunjukkan adegan religius yang berpusat di sekitar nimfa. Menurut sejarawan, tablet ini adalah persembahan nazar. Seperti banyak seni melalui sejarah, kita memiliki contoh seni yang diciptakan untuk ibadah. All fresco di Makam Diver. Sumber GambarLukisan dinding digunakan pada bangunan dan sebagai hiasan kuburan. Seperti yang dibahas di atas, karena banyak bangunan tidak bertahan lama, tidak banyak lukisan dinding. Mereka yang pernah berada di makam, seperti Makam Diver. Kesimpulan Dari tembikar hingga patung dari arsitektur dan budaya pada umumnya, banyak sejarah Yunani Kuno yang berpengaruh. Ini sangat menonjol pengaruhnya terhadap Romawi Kuno, yang akan kita hadapi selanjutnya dalam rangkaian sejarah seni ini. Anda juga akan melihat bahwa saat sejarah seni berubah menuju era modern, perubahan artistik menemukan kembali prestasi artistik orang-orang Yunani. Ini hanya sedikit suatu kontribusi yang dibuat untuk dunia seni oleh orang-orang Yunani. Untuk informasi lebih lanjut, lihat buku dan situs web ini Seni dan Arkeologi Yunani Edisi ke-5 Seni Yunani Kuno dan Klasik Oxford History of Art Seni Yunani Sumber Sejarah Seni Seni Yunani Kuno Yunani Kuno Dari Masa Prasejarah sampai Helenistik, Edisi Kedua Sumber artikel meliputi Jakarta - Ketika Anda melihat koleksi patung laki-laki Yunani Klasik di museum, pasti akan terbesit sebuah pertanyaan mengapa ukuran penisnya kecil. Bukan karena orang-orang Yunani zaman dahulu mengidap penyakit mikro-penis. Di balik penis kecil itu terkandung makna filosofis mendalam. Umumnya, ukuran penis menjadi standar maskulinitas seorang laki-laki. Semakin besar penis, maka semakin maskulin. Tampaknya, budaya itu sama sekali tidak berlaku pada orang-orang Yunani klasik. Sejarawan seni Ellen Oredsson dalam artikel blognya, How To Talk About Art History 2016, mengatakan standar maskulinitas laki-laki di Yunani dilihat dari tingkat kecerdasan, kewibawaan, dan kebijaksanaannya. Lelaki Yunani yang ideal yaitu mereka yang memiliki pemikiran yang rasional, otoritatif, dan berintelektual tinggi. “Hari ini, penis besar dipandang berharga dan maskulin, tetapi saat itu, sebagian besar bukti menunjukkan fakta bahwa penis kecil dianggap lebih baik daripada yang besar. Sebab, penis besar identik dengan sifat bodoh, barbar, nafsu, dan keburukan,” tulis Oredsson. Melansir dari Metro, salah satu contoh lelaki tidak ideal itu bernama Satyr. Dia dikisahkan tokoh mitologi Yunani yang sangat dekat dengan Dyonisos, dewa anggur yang hobi mabuk-mabukan. Semasa hidupnya, Satyr lekat dengan sifat pemabuk dan penuh nafsu seksual yang tidak terkontrol. Jelas digambarkan bahwa Satyr bukanlah sosok lelaki maskulin menurut pandangan orang-orang Yunani klasik saat itu. Karena itu, patung Satyr diwujudkan dalam rupa manusia setengah kambing, serta memiliki ukuran penis yang besar. Bahkan, dalam sebuah naskah drama berjudul Nepehelai yang ditulis oleh Aristofanes sekitar 448-385 SM, pria yang berpenis besar itu identik dengan perawakan yang kurus, dada tak bidang, kulit pucat, dan sikap yang cabul. Iklan Dalam panggung komedi pun demikian, digambarkan dengan karakter si bodoh’ yang selalu memiliki penis kecil. Hal ini menegaskan bahwa sifat bodoh atau kebodohan itu lebih cocok disematkan dengan binatang, alih-alih manusia. Meski begitu, Oredsson menegaskan bahwa standar lelaki ideal dari wujud penis kecil lelaki saat itu tidak memiliki relasi dengan performa di ranjang. Para lelaki ideal Yunani saat itu, menurut dia, tetap dimungkinkan berhubungan seksual. “Tetapi tidak ada korelasinya dengan ukuran penis. Ukuran penis kecil memungkinkan lelaki tetap terlihat tenang dan logis,” tulisnya. Senada dengan Oredsson, Paul Chrystal dalam bukunya “In Bed with the Ancient Greeks” 2016 menuliskan bahwa pada simbolisasi seorang Ayah yang subur tidak berasal dari ukuran penis yang besar. Sebaliknya, ukuran penis kecil dipandang sebagai lambang kesuburan. “Penis besar adalah simbol vulgar dan di luar norma budaya, sesuatu yang dilakukan oleh orang barbar di dunia. Lihatlah Zeus, dia memiliki empat-puluh-lima anak yang seluruhnya dihasilkan dari penis yang ukurannya jelas tidak spektakuler,” tulis Chrystal. HARIS SETYAWANBaca juga Heboh, Sebuah Patung Yesus di Yunani Menangis

patung patung yunani klasik bercirikan